Preface
Read
+
Publisher
Nainoia, Inc.
PO Box 462, Bellefonte, PA 16823
(814) 470-8028
Nainoia Inc, Publisher
LinkedIn/NAINOIA-INC
Third Party Publisher Resources
Request Custom Formatted Verses
Please contact us below
Submit your proposed corrections
I understand that the Aionian Bible republishes public domain and Creative Commons Bible texts and that volunteers may be needed to present the original text accurately. I also understand that apocryphal text is removed and most variant verse numbering is mapped to the English standard. I have entered my corrections under the verse(s) below. Proposed corrections to the Everyday Indonesian Bible, Ezekiel Chapter 40 https://www.AionianBible.org/Bibles/Indonesian---Bahasa-Indonesia-Sehari-hari/Ezekiel/40 1) Waktu itu tanggal sepuluh bulan satu, dalam tahun kedua puluh lima masa pembuangan kami, empat belas tahun sesudah Yerusalem dikalahkan, aku merasakan kuasa TUHAN, lalu aku dibawa-Nya pergi. 2) Dalam sebuah penglihatan, Allah membawa aku ke tanah Israel dan menempatkan aku di gunung yang tinggi. Di hadapanku kulihat sekelompok bangunan yang menyerupai sebuah kota. 3) Aku dibawanya ke situ dan kulihat seorang laki-laki yang berkilauan seperti perunggu berdiri di dekat pintu gerbang. Ia memegang tali pengukur dari linen serta kayu pengukur. 4) Laki-laki itu berkata kepadaku, "Hai manusia fana, dengarlah baik-baik dan perhatikanlah segala sesuatu yang kuperlihatkan kepadamu, sebab untuk itulah engkau dibawa ke mari. Beritahukanlah kepada bangsa Israel semua yang akan kaulihat." 5) Lalu aku melihat Rumah TUHAN yang dikelilingi tembok. Laki-laki itu mulai mengukur tembok itu dengan kayu pengukurnya yang panjangnya tiga meter. Ternyata tembok itu tingginya tiga meter dan tebalnya juga tiga meter. 6) Kemudian ia pergi ke gerbang yang menghadap ke timur. Ia mendaki tangganya dan sesampainya di atas, ia mengukur ambang pintu itu, lebarnya tiga meter. 7) Di belakang gerbang itu ada sebuah lorong dan pada masing-masing sisinya terdapat tiga kamar jaga. Semua kamar itu sama besarnya; bentuknya segi empat, dan panjang setiap sisinya adalah tiga meter. Tembok-tembok pemisah setiap kamar sama tebalnya, yaitu dua setengah meter. Lorong itu memanjang tiga meter lagi dan menuju ke ruang besar yang menghadap ke Rumah TUHAN. Laki-laki itu mengukur ruang besar itu dan ternyata lebarnya empat meter; letaknya di ujung pintu gerbang, sebelah dalam, yaitu yang paling dekat dengan Rumah TUHAN. Tembok-tembok di bagian yang menghadap Rumah TUHAN, tebalnya satu meter. 8) 9) 10) 11) Kemudian laki-laki itu mengukur lebar lorong di pintu gerbang; enam setengah meter, dan juga lebar pintu gerbang itu lima meter. 12) Di depan kamar-kamar jaga yang berukuran tiga kali tiga meter itu, ada tembok rendah yang tingginya setengah meter, dan tebalnya setengah meter juga. 13) Lalu laki-laki itu mengukur jarak dari tembok belakang sebuah kamar jaga sampai ke tembok belakang kamar jaga di seberangnya, yaitu 12,5 meter. 14) Ia juga mengukur ruang besar itu: panjangnya sepuluh meter. Pintu ruang itu menuju ke pelataran luar Rumah TUHAN. 15) Jarak dari pintu gerbang sebelah luar sampai ke tembok ruang besar di bagian yang menghadap ke Rumah TUHAN adalah 25 meter. 16) Pada tembok belakang dan tembok pemisah kamar-kamar itu ada jendela-jendela kecil. Tembok-tembok bagian dalam yang menghadap ke lorong, dihias dengan ukir-ukiran pohon palem. 17) Kemudian laki-laki itu membawa aku melalui pintu gerbang ke pelataran luar Rumah TUHAN. Pada sisi tembok luar di sekeliling Rumah TUHAN itu dibangun 30 kamar. Di depan kamar-kamar itu ada lantai batu 18) yang mengelilingi seluruh pelataran itu. Pelataran luar itu lebih rendah daripada pelataran dalam. 19) Di situ ada pintu gerbang lain yang letaknya lebih tinggi dan yang menuju ke pelataran dalam. Laki-laki itu mengukur jarak antara kedua pintu gerbang itu: 50 meter. 20) Kemudian laki-laki itu mengukur gerbang utara yang menuju ke pelataran dalam. 21) Di gerbang itu, ketiga kamar jaga pada masing-masing sisi lorongnya, tembok-tembok pemisahnya serta ruang besarnya, semuanya sama ukurannya dengan yang ada di gerbang sebelah timur. Seluruh lorong gerbang itu panjangnya 25 meter dan lebarnya 12,5 meter. 22) Juga ruang besarnya, jendela-jendelanya, dan ukir-ukiran pohon palemnya sama dengan yang ada di gerbang timur. Tujuh anak tangga menuju ke gerbang itu, dan di ujungnya ada ruang besar yang menghadap ke pelataran luar Rumah TUHAN. 23) Berhadapan dengan gerbang utara, ada gerbang lain yang menuju ke pelataran dalam, sama seperti yang ada di sebelah gerbang timur. Orang itu mengukur jarak antara kedua gerbang itu: 50 meter. 24) Selanjutnya, laki-laki itu membawa aku ke gerbang selatan dan mengukurnya. Ternyata gerbang itu sama dengan gerbang-gerbang yang lain. 25) Jendela-jendela di kamar-kamarnya sama dengan yang ada di gerbang-gerbang yang lain. Panjang lorong gerbang itu 25 meter, dan lebarnya 12,5 meter. 26) Tujuh anak tangga menuju ke gerbang itu dan ruang besarnya juga ada di ujung, menghadap ke pelataran luar Rumah TUHAN. Tembok-tembok bagian dalam yang menghadap ke lorong, dihias dengan ukir-ukiran pohon palem. 27) Di situ ada juga gerbang yang menuju ke pelataran dalam. Laki-laki itu mengukur jarak antara kedua gerbang itu: 50 meter. 28) Selanjutnya laki-laki itu membawa aku melalui gerbang selatan masuk ke pelataran dalam. Ia mengukur gerbang selatan itu, dan ukurannya sama dengan gerbang-gerbang di sebelah luar. 29) Kamar-kamar jaganya, ruang besarnya, dan tembok-tembok dalamnya sama dengan yang ada di gerbang-gerbang lain. Kamar-kamar di gerbang ini pun mempunyai jendela-jendela. Lorong gerbang itu panjangnya 25 meter dan lebar 12,5 meter. 30) 31) Tetapi ruang besarnya menghadap ke pelataran luar. Tembok-tembok bagian dalam yang menghadap ke lorong, juga dihias dengan ukir-ukiran pohon palem. Delapan anak tangga itu menuju ke gerbang itu. 32) Setelah itu laki-laki itu membawa aku melalui gerbang timur masuk ke halaman dalam. Ia mengukur gerbang itu dan ukurannya sama dengan gerbang-gerbang yang lain. 33) Kamar-kamar jaganya, tembok-tembok dalamnya dan ruang besarnya ukurannya seperti yang ada di gerbang-gerbang yang lain. Di kamar-kamar itu dan di ruang besarnya ada jendela-jendela. Panjang lorong gerbang itu 25 meter dan lebarnya 12,5 meter. 34) Ruang besarnya menghadap ke pelataran luar. Tembok-tembok bagian dalam yang menghadap ke lorong, dihias dengan ukir-ukiran pohon palem. Delapan anak tangga menuju ke gerbang itu. 35) Akhirnya laki-laki itu membawa aku ke gerbang utara. Ia mengukur gerbang itu dan ukurannya sama dengan gerbang-gerbang yang lain. 36) Juga kamar-kamar jaganya, tembok-tembok dalamnya dan ruang besarnya sama dengan yang ada di gerbang-gerbang yang lain. Di kamar-kamarnya dan di ruang besarnya ada jendela-jendela. Panjang lorong gerbang itu 25 meter dan lebarnya 12,5 meter. 37) Ruang depannya juga menghadap ke pelataran luar. Tembok-tembok bagian dalam yang menghadap ke lorong, dihias dengan ukir-ukiran pohon palem. Delapan anak tangga menuju ke gerbang itu. 38) Di pelataran luar ada sebuah kamar tambahan di gerbang dalam sebelah utara. Dari kamar tambahan itu ada sebuah pintu yang menuju ke ruang besar. Di situlah dibasuh binatang-binatang untuk kurban bakaran. 39) Di ruang besar itu, ada empat buah meja, dua di setiap sisinya. Di atas meja-meja itulah dipotong binatang untuk kurban bakaran, atau kurban penghapus dosa atau kurban ganti rugi. 40) Di luar ruang besar itu ada lagi empat meja, dua di setiap sisi gerbang utara itu. 41) Jadi, semuanya ada delapan buah meja tempat memotong kurban: empat di dalam, dan empat di luar pelataran. 42) Keempat buah meja di kamar tambahan yang dipakai untuk mempersiapkan kurban bakaran dipahat dari batu. Meja itu tingginya setengah meter, sedang bagian atasnya persegi empat, panjang dan lebarnya masing-masing tiga perempat meter. Di atas meja-meja itu disimpan perkakas untuk memotong binatang kurban. 43) Tepi meja-meja itu mempunyai pinggiran selebar 75 milimeter. Semua daging yang akan dikurbankan diletakkan di atas meja-meja itu. 44) Kemudian laki-laki itu membawa aku ke pelataran dalam. Di situ ada dua bangsal, yang satu di samping gerbang utara dan menghadap ke selatan, sedang yang satu lagi di samping gerbang selatan dan menghadap ke utara. 45) Laki-laki itu mengatakan kepadaku bahwa bangsal yang menghadap ke selatan itu disediakan untuk para imam yang bertugas di Rumah TUHAN, 46) sedang bangsal yang menghadap ke utara disediakan untuk para imam yang bertugas pada mezbah. Semua imam itu harus dari keturunan Zadok. Sebab dari suku Lewi hanya keturunan Zadok yang boleh menghadap TUHAN untuk melayani Dia dalam ibadat. 47) Laki-laki itu mengukur pelataran dalam. Bentuknya persegi empat: panjang dan lebarnya masing-masing 50 meter. Rumah TUHAN itu ada di sebelah barat, dan di depannya ada sebuah mezbah. 48) Kemudian ia membawa aku ke ruang depan Rumah TUHAN dengan mendaki beberapa anak tangga. Ia mengukur ruang masuk; luasnya tujuh kali dua setengah meter, dengan dinding-dinding pada kedua pinggirnya setebal satu setengah meter. Di kiri kanannya ada sebuah pilar. Ruang depan itu sendiri panjangnya sepuluh meter dan lebarnya enam meter. Additional comments?
Refresh Captcha
The world's first Holy Bible un-translation!