< Qığeepç'iy 28 >

1 This chapter is missing in the source text.
Kata TUHAN kepada Musa, “Panggillah kakakmu Harun, beserta anak-anaknya yaitu Nadab, Abihu, Eleazar, dan Itamar. Khususkanlah mereka untuk melayani-Ku sebagai imam.
2
Sebelum Harun dapat ditahbiskan untuk melayani-Ku sebagai imam besar, harus dibuat pakaian khusus baginya untuk menunjukkan bahwa dia memegang pelayanan yang terhomat dan mulia bagi-Ku. Suruhlah para perajin ahli yang sudah Aku penuhi dengan kebijaksanaan untuk membuat pakaian khusus itu.
3
4
Inilah pakaian yang perlu mereka buat: Penutup dada, efod, jubah, baju panjang yang ditenun dengan pola yang indah, serban, dan ikat pinggang. Tenunlah kain untuk itu dari benang linen berkualitas tinggi yang berwarna merah, biru, dan ungu, juga dihiasi dengan benang emas. Semua itu dibuat bagi Harun dan anak-anaknya untuk mereka pakai saat melayani-Ku sebagai imam. Pakaian-pakaian itu akan dianggap kudus karena dikhususkan bagi pelayanan bagi-Ku.”
5
6
“Para perajin ahli haruslah membuat baju efod dari kain yang ditenun dengan benang linen yang berkualitas tinggi berwarna merah, biru, dan ungu, serta dihiasi dengan benang emas.
7
Efod itu terdiri dari dua bagian, yaitu bagian depan dan bagian belakang. Keduanya disambungkan dengan dua penutup bahu.
8
Ikat pinggang yang disatukan dengan efod haruslah dibuat dari bahan yang sama dengan efod, yaitu kain yang ditenun dengan benang linen yang berkualitas berwarna merah, biru, dan ungu, serta dihiasi dengan benang emas.
9
“Kedua penutup bahu itu dihiasi dengan dua batu permata hijau yang besar, satu di bahu kiri dan satu di kanan. Kedua batu tersebut diukir dengan nama-nama kedua belas anak Yakub,
enam nama pada batu yang pertama dan enam nama lainnya pada batu yang kedua, sesuai urutan kelahiran mereka.
Cara mengukir nama-nama pada kedua batu tersebut adalah sebagaimana ahli pengukir membuat cap meterai. Kedua batu permata itu harus dipasang pada bingkai emas yang dijahit pada penutup dada. Kedua bingkai emas itu dikaitkan ke penutup dada dengan dua rantai emas murni yang dijalin seperti tali. Ketika Harun datang ke hadapan-Ku dengan membawa nama-nama mereka di atas kedua bahunya, Aku akan selalu diingatkan bahwa Harun mewakili seluruh umat-Ku.”
“Para perajin ahli itu haruslah membuat penutup dada untuk digunakan oleh imam dalam mengambil keputusan menurut kehendak-Ku. Penutup dada ini ditenun dari benang linen yang berkualitas tinggi berwarna merah, biru, dan ungu, serta dihiasi dengan benang emas, supaya karyanya serupa dengan efod.
Penutup dada itu dilipat dua membentuk kantong persegi empat, dengan panjang dan lebar 22 sentimeter.
Pasanglah empat baris batu permata pada penutup dada itu. Baris pertama terdiri dari batu permata merah, bening, dan hijau tua.
Baris kedua terdiri dari batu permata hijau campur biru, biru tua, dan bening.
Baris ketiga terdiri dari batu permata biru, putih campur cokelat, dan ungu.
Baris keempat terdiri dari batu permata bening, hijau, dan hijau campur merah. Semua permata itu harus dipasang pada bingkai emas.
Dua belas batu permata itu melambangkan kedua belas anak Yakub, yang kemudian menjadi dua belas suku Israel. Pada setiap batu permata, ukirlah masing-masing satu nama suku Israel, dengan ukiran seperti cap meterai.
“Sebagai penahan untuk penutup dada dari bagian atas, buatlah dua rantai dari emas murni yang dijalin seperti tali, beserta dua cincin emas. Cincin yang satu dijahit pada pojok kiri atas penutup dada, dan cincin yang satunya lagi dijahit pada pojok kanan atas. Kedua rantai emas itu disambungkan kepada masing-masing cincin untuk mengikat penutup dada itu pada kedua bingkai emas di penutup bahu efod.
Sebagai penahan bagian bawah, buatlah empat cincin emas lagi. Satu cincin dijahit pada pojok kiri bawah penutup dada, dan satu lagi pada pojok kanan bawah, di bagian dalam yang berdekatan dengan efod. Dua cincin emas lainnya dijahit pada bagian depan efod, di sebelah kiri dan kanan, posisinya di antara bagian bawah penutup bahu dan sambungan ikat pinggang.
Ikatkan kedua cincin di sisi kiri, yaitu cincin pada efod dan cincin pada penutup dada, dengan tali biru. Lakukan hal yang sama pada sisi kanan. Dengan demikian, penutup dada tidak bergantung lepas ketika Harun membungkuk.
“Setiap kali Harun masuk ke ruang kudus, dia harus selalu memakai penutup dada itu. Dengan begitu, dia akan senantiasa membawa nama-nama suku Israel di dekat jantungnya, dan Aku akan selalu diingatkan bahwa Harun mewakili seluruh umat-Ku.
Kedua alat yang akan digunakan untuk mengetahui kehendak-Ku, yaitu Urim dan Tumim, ditaruh di dalam penutup dada itu agar benda-benda tersebut selalu berada di dekat jantung Harun ketika dia menghadap Aku untuk mengetahui kehendak-Ku bagi umat Israel.”
“Jubah Harun yang akan dipakai di bawah efod itu harus ditenun seluruhnya dari benang warna biru.
Tenunlah jubah itu dengan kerah yang tebal agar tidak mudah robek.
Pada ujung bawah jubah, tenunlah hiasan-hiasan berbentuk buah delima dari benang warna merah, biru, dan ungu. Pasanglah lonceng-lonceng emas berselang-seling dengan hiasan-hiasan itu.
Harun wajib memakai jubah ini setiap kali memasuki ruang kudus untuk melayani Aku, dan lonceng-loncengnya akan berbunyi setiap kali dia masuk dan keluar dari hadirat-Ku. Hal ini adalah kewajiban bagi Harun dan anak-anaknya yang menjadi imam besar, karena siapa pun yang melanggar ketentuan ini akan Aku hukum mati.”
“Buatlah medali untuk serban Harun dari emas murni, yang diukir dengan kata-kata ‘Kudus bagi TUHAN’. Ukiran itu haruslah dibuat dengan cara seperti perajin mengukir cap meterai.
Medali ini diikatkan di bagian depan serban dengan tali warna biru.
Setiap kali Harun mempersembahkan sesuatu yang diberikan orang Israel kepada-Ku, dia harus memakai medali ini pada dahinya sebagai tanda bahwa Aku menganggap kudus persembahan itu, meskipun terjadi kesalahan dalam cara umat Israel memberi persembahan itu. Dengan demikian, Aku akan berkenan kepada umat-Ku.”
“Baju panjang untuk Harun harus ditenun dari benang linen yang berkualitas tinggi dengan pola berwarna-warni. Serban dan ikat pinggangnya juga ditenun dengan cara yang sama.
“Bagi anak-anak Harun, buatlah baju panjang, ikat pinggang, dan ikat kepala. Pakaian mereka melambangkan kehormatan dan kemuliaan sebagai imam.
Harun dan anak-anaknya juga akan membutuhkan celana dalam dari kain linen, dengan panjang dari pinggang sampai paha. Mereka harus memakai celana itu saat mereka memasuki ruang kudus di kemah-Ku, atau saat melaksanakan pelayanan di mezbah kurban di halaman kemah-Ku. Hal ini adalah kewajiban bagi Harun dan anak-anaknya, karena siapa pun yang melanggar ketentuan ini akan Aku hukum mati. “Ketika segala macam pakaian itu sudah siap, urapi dan tahbiskanlah Harun serta anak-anaknya, agar mereka dikhususkan dan dikuduskan menjadi imam yang melayani-Ku.”

< Qığeepç'iy 28 >