< Hebreerbrevet 4 >
1 Eftersom nu ett löfte att få komma in i hans vila ännu står kvar, må vi alltså med fruktan se till, att icke någon bland eder en gång befinnes hava blivit efter på vägen.
Hendaklah pengalaman mereka itu membuatmu takut! ‘Hari ini’ janji Allah tentang kesempatan memasuki ‘negeri tenang’ itu masih berlaku bagi kita. Oleh karena itu, jangan sampai ada yang gagal mendapatkannya!
2 Ty det glada budskapet hava vi mottagit såväl som de; men för dem blev det löftesord de fingo höra till intet gagn, eftersom det icke genom tron hade blivit upptaget i dem som hörde det.
Sebab kita sudah menerima berita keselamatan dari Kristus sama seperti nenek moyang kita mendengar berita keselamatan dari Musa. Perbedaannya, bagi kebanyakan mereka berita itu tidak ada gunanya karena mereka tidak percaya seperti sebagian kecil yang percaya.
3 Vi som hava kommit till tro, vi få ju komma in i vilan. Det heter också: »Så svor jag då i min vrede: De skola icke komma in i min vila», och detta fastän hans verk stodo där färdiga allt ifrån den tid då världen var skapad.
Tetapi kita yang percaya dipersilakan untuk masuk sekarang dan mendapatkan ketenangan yang luar biasa dalam perlindungan Allah. Kita tidak seperti umat Israel yang gagal mendapatkan ketenangan itu. Seperti kata Firman Allah, “Jadi, dalam murka itu Aku bersumpah, ‘Mereka tidak akan pernah memasuki negeri-Ku yang tenang.’” Dia berkata begitu walaupun negeri itu sudah disiapkan bagi umat-Nya, karena segala sesuatu yang dikerjakan Allah sudah selesai sejak penciptaan dunia ini.
4 Ty om den sjunde dagen heter det någonstädes så: »Och Gud vilade på sjunde dagen från alla sina verk»;
Dari mana kita tahu? Karena Allah sudah berkata dalam Kitab Suci, “Dan pada hari ketujuh Allah berhenti dari semua pekerjaan-Nya dalam menciptakan segala sesuatu.”
5 här åter heter det: »De skola icke komma in i min vila.»
Namun tentang perhentian itu, ayat lain menuliskan, “Mereka tidak akan pernah masuk ke dalam negeri-Ku yang tenang.”
6 Eftersom det alltså står kvar att några skola få komma in i den, och eftersom de som först mottogo det glada budskapet för sin ohörsamhets skull icke kommo ditin,
Artinya, negeri itu masih terbuka dan kita masih mempunyai kesempatan untuk masuk ke situ. Nenek moyang kita yang sudah lebih dulu mendengar Kabar Baik justru gagal untuk masuk karena mereka tidak mau percaya kepada Allah.
7 så bestämmer han genom ordet »i dag» åter en viss dag, nu då han så lång tid därefter säger hos David, såsom förut är nämnt: »I dag, om I fån höra hans röst, mån I icke förhärda edra hjärtan.»
Karena itu, bertahun-tahun kemudian Allah menentukan lagi suatu hari yang lain sebagai kesempatan untuk memasuki negeri itu, yakni ayat dari Mazmur tadi yang menyebutkan “hari ini,” di mana Allah berbicara tentang hari tersebut melalui Raja Daud, “Hari ini, ketika kamu mendengar suara-Ku, janganlah keraskan hatimu seperti nenek moyangmu.”
8 Ty om Josua hade fört dem in i vilan, så skulle Gud icke hava talat om en annan, senare dag.
Seandainya Yosua sudah berhasil membawa bangsa Israel masuk ke ‘negeri tenang’ yang dijanjikan Allah, maka tidak mungkin Allah menentukan kesempatan lain untuk masuk ke sana!
9 Alltså står en sabbatsvila ännu åter för Guds folk.
Hal itu menunjukkan bahwa masih ada kesempatan bagi kita umat Allah untuk memasuki ‘negeri tenang’ milik Allah itu— suatu ketenangan rohani yang bisa digambarkan seperti berhenti bekerja pada hari Sabat.
10 Ty den som har kommit in i hans vila, han har funnit vila från sina verk, likasom Gud från sina.
Semua yang masuk ke negeri itu beristirahat dari segala pekerjaan mereka masing-masing, sama seperti Allah sampai sekarang masih berhenti dari segala pekerjaan-Nya sejak hari ketujuh yang pertama dulu.
11 Så låtom oss nu med all flit sträva efter att få komma in i den vilan, för att ingen må, såsom de, falla och bliva ett varnande exempel på ohörsamhet.
Karena itu, marilah kita dengan tekun berusaha untuk memastikan bahwa kita sudah masuk dan tinggal di dalam ‘negeri tenang’ itu. Jangan ada seorang pun yang gagal seperti nenek moyang kita, karena mereka menolak percaya kepada Allah.
12 Ty Guds ord är levande och kraftigt och skarpare än något tveeggat svärd, och tränger igenom, så att det åtskiljer själ och ande, märg och ben; och det är en domare över hjärtats uppsåt och tankar.
Sekarang jelaslah bahwa Firman Allah sungguh hidup dan berkuasa! Kekuatannya lebih tajam daripada pedang bermata dua yang paling tajam sekalipun. Firman Allah sangat berkuasa sampai bisa menembus batin kita, sehingga dapat menyingkapkan pikiran, keinginan, dan niat hati kita yang sebenarnya.
13 Intet skapat är fördolt för honom, utan allt ligger blottat och uppenbart för hans ögon; och inför honom skola vi göra räkenskap.
Tidak ada makhluk yang dapat menyembunyikan diri dari Allah. Segala sesuatu terlihat jelas oleh Dia, bahkan seluruh isi hati kita terbuka di hadapan-Nya. Kelak, setiap orang akan berdiri dan memberi pertanggungjawaban kepada-Nya.
14 Eftersom vi nu hava en stor överstepräst, som har farit upp genom himlarna, nämligen Jesus, Guds Son, så låtom oss hålla fast vid bekännelsen.
Bersyukurlah karena kita memiliki Imam Agung yang luar biasa, yaitu Yesus Anak Allah, yang sudah mendahului kita ke surga. Oleh sebab itu, marilah kita tetap berpegang teguh kepada Yesus sesuai dengan keyakinan yang sudah kita akui.
15 Ty vi hava icke en sådan överstepräst som ej kan hava medlidande med våra svagheter, utan en som har varit frestad i allting, likasom vi, dock utan synd.
Meskipun Imam Agung kita itu ada di surga, Dia bisa turut merasakan semua kelemahan kita, karena Dia pernah hidup di dunia ini dan mengalami segala macam pencobaan sama seperti kita. Bedanya, Dia tidak pernah berdosa.
16 Låtom oss därför med frimodighet gå fram till nådens tron, för att vi må undfå barmhärtighet och finna nåd, till hjälp i rätt tid.
Jadi, hendaklah kita menghadap takhta Allah tanpa rasa takut, karena Dia menerima kita dengan kebaikan hati-Nya. Pada saat kita memerlukan pertolongan, Allah akan berbelas kasih dan menunjukkan kebaikan hati-Nya kepada kita.