Aionian Verses
Genesis 37:35 (Kejadian 37:35)
(parallel missing)
Semua anak Yakub yang lain, baik perempuan maupun laki-laki, berusaha menghibur ayah mereka, tetapi dia tidak mau dihibur. Katanya kepada mereka, “Biarkan aku berduka sampai hari aku masuk ke Syeol!” Yakub terus bersedih karena Yusuf, anaknya. (Sheol )
Genesis 42:38 (Kejadian 42:38)
(parallel missing)
Tetapi kata Yakub, “Aku tidak mengizinkan Benyamin pergi! Kakaknya sudah mati. Tinggal dia saja anakku dari Rahel. Aku sudah tua, dan kalau sampai terjadi sesuatu terhadapnya, pastilah aku segera masuk Syeol karena dukacita.” (Sheol )
Genesis 44:29 (Kejadian 44:29)
(parallel missing)
Sekarang kalian mau membawa anakku yang bungsu juga. Kalau sampai terjadi sesuatu terhadapnya, aku akan segera masuk Syeol karena dukacita.’” (Sheol )
Genesis 44:31 (Kejadian 44:31)
(parallel missing)
Jika ayah melihat adik bungsu kami tidak pulang bersama hamba-hambamu ini, dia akan mati, dan kami yang bersalah, karena kami seakan membunuh dia dengan dukacita. (Sheol )
Deuteronomy 32:22 (Ulangan 32:22)
(parallel missing)
Murka-Ku akan seperti api yang membakar segala hasil ladang dan tumbuhan lain di bumi. Api murka-Ku akan menghanguskan bumi sampai ke dasar gunung-gunung, bahkan sampai ke tingkat Syeol yang paling bawah. (Sheol )
1 Samuel 2:6
(parallel missing)
TUHAN, Engkau yang mengambil hidup, dan Engkau juga yang memberi hidup kepada semua orang. Engkau yang dapat membawa orang sampai ke Syeol, tetapi dapat membangkitkannya lagi. (Sheol )
2 Samuel 22:6
(parallel missing)
seperti tertangkap dan terikat untuk dibuang ke dalam Syeol, (Sheol )
Proverbs 1:12 (Amsal 1:12)
(parallel missing)
Kita akan menelan mereka hidup-hidup, seakan melempar mereka bulat-bulat ke dalam Syeol. (Sheol )
Proverbs 5:5 (Amsal 5:5)
(parallel missing)
Jalan hidup perempuan itu membinasakan. Mengikutinya hanya akan menjerumuskan engkau ke dalam Syeol. (Sheol )
Proverbs 7:27 (Amsal 7:27)
(parallel missing)
Rumahnya bagaikan liang Syeol di mana tamunya terjerumus begitu dalam! (Sheol )
Proverbs 9:18 (Amsal 9:18)
(parallel missing)
Namun, para lelaki yang dia rayu tidak tahu bahwa rumahnya bagaikan liang Syeol di mana tamunya terjerumus begitu dalam! (Sheol )
Proverbs 15:11 (Amsal 15:11)
(parallel missing)
Dasar jurang kematian pun terlihat jelas di mata TUHAN, terlebih lagi isi hati manusia. (Sheol )
Proverbs 15:24 (Amsal 15:24)
(parallel missing)
Jalan hidup orang bijak terus naik menjauhi jalan turun yang menuju Syeol. (Sheol )
Proverbs 23:14 (Amsal 23:14)
(parallel missing)
Justru bila engkau menghajar dia, engkau melindunginya agar tidak mati sia-sia. (Sheol )
Proverbs 27:20 (Amsal 27:20)
(parallel missing)
Seperti jurang kematian tidak pernah penuh meski terus diisi, demikianlah keinginan manusia tidak pernah puas. (Sheol )
Proverbs 30:16 (Amsal 30:16)
(parallel missing)
Syeol, wanita yang tidak pernah melahirkan anak, tanah kering yang tak pernah cukup menyerap air, dan api yang tak akan berhenti membakar apa pun di dekatnya. (Sheol )
Ecclesiastes 9:10 (Pengkhotbah 9:10)
(parallel missing)
Apa pun yang kamu temukan untuk dikerjakan, kerjakanlah dengan sekuat tenaga, karena ketika kamu sudah masuk liang kubur, tidak ada lagi yang bisa kamu kerjakan maupun rencanakan. Di liang kubur tidak ada pengetahuan atau kebijaksanaan. (Sheol )
Jonah 2:2 (Yunus 2:2)
(parallel missing)
Katanya, “Ya TUHAN, seperti penulis Mazmur berkata, ‘Waktu aku dalam kesusahan besar, aku berseru kepada-Mu minta tolong, dan Engkau sudah menjawab aku! Ketika aku berada jauh dan seperti sudah dalam kuburan, aku berseru kepada-Mu, dan Engkau pernah mendengar seruanku dan menyelamatkanku. (Sheol )
Eno amadi sen suh baat rumhala: Senphoh senno damdoh mok khadah anbah sen ah erikri et han, senphoh senno suh amah mok li an, ‘An tumjih di uh tapun ko!’ Erah ang abah sen ah Ngoong awang dung nah thoksiit han, erah dam ih senphoh senno suh thaangmuh thungko mina ih mok li anbah, sen ah soolam dowa we adoh wangjih ih hoon an. (Geenna )
Tetapi Aku berkata kepadamu: Siapa pun yang marah kepada orang lain tanpa alasan yang benar akan dihukum Allah. Siapa pun yang menghina orang lain akan menghadap pengadilan Allah. Dan siapa pun yang mengatai orang lain ‘Kamu bodoh’, pantas dilemparkan ke dalam api neraka. (Geenna )
Erah raangtaan ih sen mik jaawah ko rah ih rangdah mok ang thuk hanbah, doklot an no piihaat an! Sen sakpuh pan ih we nah khaamwang nang ih bah, sak nawa amasah chep mala ah ese laan ang ah. (Geenna )
Kalau matamu menyebabkan kamu berdosa, sekalipun itu matamu yang paling baik, cungkil dan buanglah matamu itu! Lebih baik kamu kehilangan salah satu anggota tubuhmu daripada kamu dilemparkan ke dalam neraka dengan tubuh yang lengkap. (Geenna )
Sen lak jawah ko ih rangdah mok ang thuk hanbah, thadook anno piihaat an! Sen sakpuh pan soolam nah wang nang ih bah lakko ih tong ah ese laan ang ah. (Geenna )
Begitu juga, kalau tanganmu menyebabkan kamu berdosa, sekalipun itu tanganmu yang paling kuat, potong dan buanglah tanganmu itu! Lebih baik kamu kehilangan salah satu anggota tubuhmu daripada kamu dilemparkan ke dalam neraka dengan tubuh yang lengkap.” (Geenna )
Hansi tek haatte ra ah nakcho an neng ih chiiala tajen tek haatka; erah nang ih bah Rangte ra cho an, heh ih ba hansi nyia chiiala soolam nah jen tek haat ah. (Geenna )
“Janganlah takut kepada manusia, karena mereka hanya bisa membunuh tubuhmu, tetapi tidak dapat membunuh jiwamu. Sebaliknya takut dan hormatlah kepada Allah saja, karena Dia sanggup membinasakan tubuh dan jiwamu ke dalam api neraka. (Geenna )
Eno sen Keparnam mina loong! Sen ih sen teeteewah suh rang nah chowang ih tam thunhan? Sen bah soolam nah dat haatte ang halan! Marah epaatjaajih sen suh re korum taha rah Sodom nah re doh bah, amadoh uh Sodom eje ang thengta! (Hadēs )
“Dan kalian juga, hai penduduk Kapernaum! Pikirmu kalian akan ditinggikan sampai mendapat kehormatan besar di surga. Tidak! Kalian akan dibuang ke dalam neraka! Karena seandainya keajaiban-keajaiban yang sudah Aku lakukan di antara kalian terjadi pada zaman dulu di Sodom, mereka sudah bertobat dan kota itu akan tetap ada sampai sekarang. (Hadēs )
O ih bah uh Mina Sah asuh tumjih doh bah uh ethih li abah biin anaan et ah, enoothong o ih bah uh Esa Chiiala asuh ethih li abah roitang raang ih biin anaan tachoka ang ah. (aiōn )
Setiap orang yang menghina Aku, Sang Anak Adam, bisa diampuni. Tetapi orang yang menghina Roh Allah tidak akan pernah diampuni, baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.” (aiōn )
Marah raanteh suhaang khui ni datta rah langla o ih Rangte jengkhaap ah chaat ano; hansi roidong suh sootsaam nyia changteng hoon tenthun ih erah jengkhaap ah phaaki thuk ah, eno neng tiik ah tadong tiikka. (aiōn )
Ketiga, tentang benih yang jatuh di rumput berduri. Rumput berduri menggambarkan orang-orang yang sudah mendengarkan ajaran dari TUHAN, tetapi mereka kuatir tentang persoalan hidup di dunia ini dan memikirkan hal-hal duniawi serta ingin menjadi kaya. Semua itu merupakan hambatan sehingga ajaran TUHAN tidak menghasilkan apa pun dalam kehidupan mereka. (aiōn )
eno piiara ah theng wente ah Hakhoh luungwang asuh liiha. Chamkhan ah rangkuh thoon asuh liiha, eno cham khante ah Rangsah loong asuh liiha. (aiōn )
Musuh yang menabur bibit lalang adalah iblis. Musim panen adalah akhir zaman. Dan hamba-hamba yang memanen adalah para malaikat. (aiōn )
Theng loong ah lomtoon ano we nah tak arah likhiik, rangkuh thoon ano emamah ang ah: (aiōn )
“Jadi pada akhir zaman, waktu Aku memerintah sebagai Sang Anak Adam, Aku akan mengutus para malaikat-Ku untuk mengumpulkan dan mengeluarkan semua orang yang membujuk orang-orang lain untuk berdosa, juga semua orang yang melakukan kejahatan. Mereka seperti lalang-lalang yang dikumpulkan lalu dibuang ke dalam api neraka. Di sanalah mereka akan selalu menangis dan sangat menderita. (aiōn , questioned)
Rangkuh thoon ano emamah ang ah: Rangsah loong ah kah ano ese mina dung nawa ethih mina loong lompoon rum ah (aiōn )
Seperti itulah yang akan terjadi pada akhir zaman. Para malaikat akan datang memisahkan orang-orang jahat dari antara orang-orang benar. (aiōn )
Eno ngah ih baat hala Pitar: an ah jong, eno erah jong khoh adoh ngah ih nga chaas ah hoon ang, eno erah etek ih uh tajenka. (Hadēs )
Sekarang Aku berkata kepadamu: Kamu adalah Petrus (sang Batu Besar). Dan di atas batu fondasi ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku. Kuasa kematian tidak akan sanggup mengalahkan kesatuan jemaat-Ku itu. (Hadēs )
“Anlak an lah ih an tuungmaang ah thetsiit halu bah, thadook uno haat uh! Laktuh latuh ih Rangmong nah chowang ah ese ang ah, lak alah pan ih roitang we nah khaamwang nang ih bah ah. (aiōnios )
Jadi, kalau tangan atau kakimu menyebabkan kamu berdosa, lebih baik potong dan buanglah itu, supaya kamu mendapat hidup yang kekal di surga. Lebih baik kamu masuk ke dalam hidup kekal tanpa tangan dan kaki yang lengkap, daripada kamu mempunyai badan yang utuh tetapi dibuang ke dalam api neraka yang menyala selama-lamanya. (aiōnios , questioned)
Erah dam ih an mik ih an tuungmaang ah thetsiit halu bah, doklot haat et uh! Mikko ih Rangmong nah wang ah ese ang ah mik hop soolam nah roitang we nah khaamwang nang ih bah ah. (Geenna )
Dan kalau matamu yang sebelah membuat kamu berdosa, cungkil dan buanglah matamu itu. Lebih baik kamu masuk ke dalam kerajaan Allah dengan satu mata, daripada mempunyai dua mata tetapi dibuang ke dalam api neraka.” (Geenna )
Saasiit mih wasiit Jisu jiinni wang ano chengta, “Nyootte,” “Ngah ih babah uh lathoonka roidong ah chosuh eseejih tumjih re ang doh se ah?” (aiōnios )
Ada seorang laki-laki muda yang datang kepada Yesus dan bertanya, “Guru yang baik, perbuatan baik apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan hidup yang kekal?” (aiōnios )
Erah damdi o mina ih henok hetap ah thiinhaat ano, adoleh hephoh henah, henuh hewah, hesuh hesah, hephek hephaang loong ah nga tungthoidoh thiinhaat abah, erah loong ah hantek ih choh ah, erah damdoh babah uh lathoonka roidong ah choh ah. (aiōnios )
Dan setiap orang yang sudah meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, orangtuanya, pasangannya, anak-anaknya, atau ladangnya karena mengikut Aku, dia akan mendapat seratus kali lipat yang serupa, dan dia juga akan menerima hidup yang kekal. (aiōnios )
Heh ih lamkaang ni puksak bang ah japtup eno hetiik sok kata, eno hetiik ah laje helak luulu angta. Erah thoidi bang asuh liita, “An tiik babah uh nak tiik uh!” Erah damdam puksak bang ah laan hookti ruh eta. (aiōn )
Dia melihat sebatang pohon ara di pinggir jalan lalu mendekatinya untuk melihat kalau-kalau ada buah di situ. Tetapi ternyata pohon itu tidak berbuah, hanya ada daun-daun saja. Maka Dia berkata kepada pohon itu, “Mulai sekarang kamu tidak akan pernah berbuah lagi.” Saat itu juga pohon itu menjadi kering. (aiōn )
“Tumthan echoojih ang ah, sen Hootthe nyootte nyi Pharisi loong suh ah! Lonoite sen loong! Sen ih mih wasiit leksiit suh juungko saangko deek akaan ni ih daankhoom lan, ang abah uh chojam ano erah mih ah ethithoon soolam ni we wang thuk lan sente senwah likhiikkhiik ah! (Geenna )
“Celakalah kalian para ahli Taurat dan orang-orang Farisi! Kamu semua munafik! Kamu mencari ke sana kemari sampai menjelajahi lautan dan daratan untuk mendapat satu orang yang mau menjadi anggota kelompokmu. Dan ketika orang itu sudah bergabung, kamu menjadikan dia calon penghuni neraka yang dua kali lebih jahat daripada kamu sendiri. (Geenna )
Pu sen loong nyia pu suh asah loong! Soolam nawa epi ete ih mamet mi banthun han? (Geenna )
“Kalian sama saja seperti ular berbisa! Nenek moyang kalian pun ular berbisa! Orang-orang seperti kalian tidak mungkin bisa melarikan diri dari hukuman neraka! (Geenna )
Jisu Olip kong ni tong adi, heliphante loong ah husah ih heh jiinni thok rumta. Eno cheng rumta, “Baat he arah loong ah maatok doh angte ah, adoleh seng ih tumjih ruurang japchaat ih an raak tok nyia rangkuh thoon ah jat suh ah.” (aiōn )
Sesudah itu, Yesus dan kami pergi ke Bukit Zaitun. Ketika Dia sedang duduk sendirian di sana, kami datang kepada-Nya dan bertanya, “Tolong jelaskan kepada kami: Kapan bencana itu akan terjadi? Tanda-tanda apa yang akan terjadi sebelum Engkau datang kembali dan sebelum zaman ini berakhir?” (aiōn )
“Erah lidoh dak hekko ni tongte loong asuh li ah, ‘Nga re nawa haloh ang an, sen loong suh Rangte ekhat ela! Babah uh lametka we adoh kah an Hakhoh luungwang nyia heh sah loong raangtaan ih ban khookhamta adoh ah! (aiōnios )
“Kemudian Aku akan berkata kepada orang-orang yang di sebelah kiri-Ku, ‘Hai kalian yang terkutuk! Pergilah dari hadapan-Ku dan masuklah ke dalam api yang tidak akan pernah padam untuk selama-lamanya, yaitu tempat yang sudah disiapkan bagi iblis dan semua malaikat yang berpihak kepadanya. (aiōnios )
Eno, erah lidoh babah uh lametka we adoh cham thuk suh daap haat ah, enoothong kateng mina loong abah babah uh lathoonka roidong ah chowang ah.” (aiōnios )
“Orang-orang itu akan masuk ke tempat penghukuman selama-lamanya, tetapi orang-orang benar akan masuk ke tempat kehidupan kekal.” (aiōnios )
eno ngah ih baat rumhala tiit ah mirep ih erah lam ah toomphan asuh nyootsoot kaat an. Eno Ngah ah sen damdoh rang nyia hah maang thoonthoon saarookwih roong tonghang.” (aiōn )
Dan ajarlah mereka untuk setia melakukan semua yang sudah Aku ajarkan kepada kalian. Yakinlah bahwa Aku akan selalu menyertai kamu bahkan sampai akhir zaman.” Amin. (aiōn )
Enoothong o ih Esa Chiiala asuh ethih jengkhaap jeng abah, babah uh biin anaan tachoka, tumeah heh ih mabah uh lathoonjih rangdah ah mola.” ( (aiōn , aiōnios )
Tetapi orang yang menghina Roh Kudus tidak akan pernah diampuni oleh Allah untuk dosa besar itu. Mereka harus menanggung dosa itu selama-lamanya.” (aiōn , aiōnios )
enoothong arah roidong suh sootsaam nyia changteng ehoon tenthun ih, nyia jaatrep jaatraang tenthun loong ih Rangte tiitkhaap ah matsiit ha, eno hetiik ah tadong tiik thukka. (aiōn )
tetapi mereka kuatir tentang persoalan hidup sehari-hari di dunia ini. Mereka lebih mengutamakan kekayaan dan menyibukkan diri dengan mengejar hal-hal duniawi. Semua keinginan itu seperti rumput berduri yang menghimpit ajaran TUHAN sehingga tidak menghasilkan apa pun dalam hidup mereka. (aiōn )
Erah raang ih sen lak ih sen tuungmaang ah matsiit abah, thadook haat et an! Lak hop mabah uh lametka we adoh roitang ih khaamwang nang ih bah lakko ih mabah uh lathoon roidong adoh chowang ah ese ang ah. (Geenna )
Lalu Yesus berkata lagi, “Kalau salah satu tanganmu menyebabkan kamu berbuat dosa, potong dan buanglah tanganmu itu! Jangan sampai tanganmu membuat kamu gagal menerima hidup kekal. Lebih baik kamu masuk surga dengan satu tangan, daripada tanganmu lengkap tetapi kamu masuk neraka, di mana apinya tidak akan pernah padam. (Geenna )
Sen lah ih sen tuungmaang ah mok matsiit abah, thadook haat et an! Lah hop roitang we nah khaamwang nang ih bah lah ko lathoonka roidong adoh chowang ah ese ang ah. (Geenna )
Begitu juga kalau salah satu kakimu menyebabkan kamu berbuat dosa, potong saja kaki itu! Jangan sampai kakimu membuat kamu gagal menerima hidup yang kekal. Lebih baik kamu masuk surga dengan satu kaki daripada kakimu lengkap tetapi kamu dibuang ke dalam neraka yang apinya tidak akan pernah padam. (Geenna )
Erah damdi sen mik ih dah thuk halan bah, doklot haat et an! Rangmong Hasong nah mikko ih wang ah ese ang ah mik hop ih roitang we nah khaamwang nang ih bah ah. (Geenna )
Dan kalau matamu yang sebelah membuat kamu berdosa, cungkil dan buanglah matamu itu! Lebih baik kamu masuk kerajaan Allah dengan satu mata daripada matamu lengkap tetapi kamu dibuang ke dalam api neraka. (Geenna )
Jisu hahoh ni kaat suh we dokchap adi, mih wasiit soon ra haano heh lakuh di tong ano chengta, “Ese et Nyootte, mabah uh lathoonka roidong ah chosuh ngah ih tumjih et ang?” (aiōnios )
Waktu Yesus sedang keluar dari rumah itu, seorang lelaki berlari-lari menghampiri Dia. Sambil bersujud di hadapan Yesus dia bertanya, “Guru yang baik, apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan hidup yang kekal?” (aiōnios )
heh suh romseetam ah amah dowa nang ih uh ehan ih choh ah. Henok hetap, hephoh, henah, henuh, heh sah, nyia hephek hephaang ah chaasiit nang ih ehan choh ah—nga raangtaan ih siiwi chamnaang et ah; erah damdoh heh lakngah nah babah uh lathoonka roidong ah choh ah. (aiōn , aiōnios )
maka dalam hidupnya yang sekarang juga, dia pasti akan menerima kembali hal-hal tersebut seratus kali lipat. Di dunia ini dia akan menerima lebih banyak rumah, saudara laki-laki dan perempuan, ibu, anak-anak, dan ladang. Namun selain itu dia juga akan dianiaya. Tetapi pada akhirnya dia akan menerima upah besar di zaman yang akan datang, yaitu hidup yang kekal. (aiōn , aiōnios )
Eno Jisu ih puksak bang asuh liita, “O ih uh an tiik ah mabah uh naktoom kah we choh sah ho!” Erah jengta ah heliphante ih nep japchaatta. (aiōn )
Lalu kata Yesus kepada pohon itu, “Mulai sekarang tidak akan pernah ada lagi orang yang makan buahmu.” Dan murid-murid-Nya mendengar perkataan itu. (aiōn )
eno heh ah Jaakob sutoom dowa rootang raang ih luungwang ang ah; Heh hasong ah babah uh lathoon thang angte!” (aiōn )
Dan sampai selamanya Dia akan memerintah orang Yahudi, yaitu keturunan Yakub. Kerajaan-Nya tidak akan pernah berakhir.” (aiōn )
Heh ih sengte Abraham nyia heh sutoom satoom loong asuh, rootang raang ih minchan noisokta ah samthunha!” (aiōn )
yakni janji-Nya yang Dia sampaikan kepada nenek moyang kita, mulai dari Abraham hingga kepada kita keturunannya sampai selama-lamanya.” (aiōn )
Heh ih teewadi esa khowah loong damdi thoom hoonta (aiōn )
Hal itu sesuai dengan rencana Allah yang disampaikan oleh nabi-nabi yang melayani Dia sejak zaman dahulu. (aiōn )
Laathih loong rah ih Jisu suh neng ah hetangmuh haluung nah lakaat raang ih heh lasih joh rumta. (Abyssos )
Lalu setan-setan itu berulang kali memohon supaya Yesus tidak mengusir mereka ke dalam jurang maut. (Abyssos )
Eno Kapernum miloong! Sen teeteewah ah rang nah jen wang ih eh tam liitan? Sen ah soolam nah dat haatte ang halan!” (Hadēs )
Dan kalian juga, hai penduduk Kapernaum! Pikirmu kalian akan ditinggikan sampai mendapat kehormatan besar di surga. Tidak! Kalian akan dibuang ke dalam neraka!” (Hadēs )
Hootthe Nyootte ah ra haano Jisu jeng matjoot thunta, eno heh ih chengta,” Nyootte,” “Babah uh lathoonka roidong ah chosuh, ngah ih tumjih et angdoh se ah?” (aiōnios )
Suatu hari, datanglah seorang ahli Taurat hendak menguji Yesus dengan pertanyaan. Katanya, “Guru, apa yang harus saya lakukan supaya bisa mendapatkan hidup kekal?” (aiōnios )
Ngah ih noisok rumha o ra choojih rah ah: Rangte ra cho an, etek lini, Heh di juuba soolam nah haat wan suh chaan jeela. Nga jeng ah tuungmaang an, esiit heh juuba sen choojih ah! (Geenna )
Tetapi Aku beritahukan kepada siapa seharusnya kalian takut: Takut dan hormatlah kepada Allah. Karena Dia bukan hanya bisa membunuh tubuhmu, tetapi juga berkuasa untuk melemparkan jiwamu ke dalam neraka. Ya, Dialah yang seharusnya kamu takuti dan hormati! (Geenna )
“Erah thoidi changte wah ih phanlante maakthiwah ah jeng lachaat thang ih reeraangta asuh egu etjih ih hoonta; tumeah, arah mongrep dowa mina loong ah maama nyamka phanlan suh maakthih totoh weephaak mina loong ah nang ih ah.” (aiōn )
“Ketika orang kaya itu mengetahui tindakan bendaharanya yang tidak jujur, dia berkata, ‘Wah, cerdik juga dia!’” Lalu Yesus menjelaskan kepada murid-murid-Nya, “Memang biasanya orang-orang yang hidupnya hanya memikirkan dunia ini lebih cerdik mengurus masalah duniawi daripada orang-orang yang sudah menjadi warga Kerajaan Terang, yaitu kerajaan Allah. (aiōn )
Erah dam ih Jisu ih li rumta, “Erah thoih ih ngah ih baat rumhala: sen ih arah hatoh nyamka ah maak anno sen joonte ah hoon an, eno erah nyamka loong ah thoon sa doh, sen ah roitang lathoon theng nok adoh soongraang noppoon han. (aiōnios )
Karena itu Aku menegaskan: Biarpun kekayaan dunia ini cenderung membawamu ke dalam dosa, gunakanlah itu untuk mempererat hubunganmu dengan Sahabat Surgawi, supaya ketika habis waktumu di dunia ini, kamu akan diterima di rumah-rumah surgawi. (aiōnios )
eno soolam ni, heh rapne ih chamwangta, heh rangkho ko ih toonsok adi haloot ni Abraham ah japtupta, Lajaras ah Abraham re adi tongta. (Hadēs )
Sementara jiwa orang kaya itu tersiksa di dalam neraka, dia melihat ke atas. Dari jauh tampaklah Abraham bersama Lazarus, yang duduk di tempat terhormat di sampingnya. (Hadēs )
Jehudi phansiitte ih Jisu suh chengta, “Ese et Nyootte, ngah ih babah uh lathoonka roidong ah chosuh tumjih etjih ang ah?” (aiōnios )
Seorang pemimpin Yahudi bertanya kepada Yesus, “Guru yang baik, apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan hidup yang kekal?” (aiōnios )
erah mina rah heh roidong doh ehan romseetam ah choh ah erah damdoh lakngah nawa babah uh lathoonka roidong ah choh ah.” (aiōn , aiōnios )
maka dalam hidupnya yang sekarang juga, dia pasti akan menerima kembali hal-hal tersebut berlipat ganda. Dan pada zaman yang akan datang, Allah akan memberikan hidup kekal kepadanya.” (aiōn , aiōnios )
Jisu ih ngaakbaat rumta, “Ahaang roi dowa minuh miwah loong ba nook mui rumla, (aiōn )
Kata Yesus kepada mereka, “Di dunia ini, manusia memang hidup berpasang-pasangan. (aiōn )
enoothong minuh miwah o ang abah uh tek nawa jen ngaakthing ete loong nyia lakngah nawa roidong adoh thingtongte loong abah tanook mui rumka ang ah. (aiōn )
Tetapi orang yang dianggap layak menerima hidup kekal tidak akan berpasang-pasangan lagi di surga. (aiōn )
tiimnge liidi o mina ih heh hanpi ah erah mih rah ih lathoon roidong ah choh ah. (aiōnios )
supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku mempunyai hidup yang kekal sehingga tidak akan binasa.” (aiōnios )
Rangte ih mongrep ah erah than ih minchanha Hesah wasiit luulu ah thoonkota, tiimnge liidi o mina ih heh hanpi ah erah tatiika erah nang ebah lathoon roidong ah ba choh ah. (aiōnios )
Memang kasih Allah sangat luar biasa kepada orang-orang di dunia ini sehingga Dia menyerahkan Anak-Nya satu-satunya, supaya setiap orang yang percaya kepada Anak-Nya itu tidak akan binasa, tetapi menerima hidup yang kekal. (aiōnios )
O ih Hesah ah hanpi eha erah taang ni lathoon roidong ah jeela; Hesah jeng laboichaatte loong asuh bah roidong tajeeka, erah nang ebah Rangte tenkhat khui nah cham ah. (aiōnios )
Oleh karena itu, setiap orang yang percaya kepada Anak Allah sudah mempunyai hidup yang kekal. Tetapi semua orang yang tidak taat kepada Anak Allah tidak akan mendapat hidup itu, melainkan akan terus mengalami kemarahan Allah. (aiōnios )
enoothong ngah ih koh angrah ju ah jok abah mabah uh joongle ih takah we leeka. Ngah ih koh angrah ju abah heh roidong juumik eh hoon ah eno erah juumik rah ih roidong ju ah koh ano lathoon roidong ah koh ah.] (aiōn , aiōnios )
Tetapi siapa saja yang minum air yang akan Aku berikan, dia tidak akan haus lagi untuk selama-lamanya. Karena air itu akan menjadi seperti mata air di dalam dirinya, yang akan terus mengalir dan memberinya hidup yang kekal.” (aiōn , aiōnios )
O mina ih chamkhanha erah suh kot eha nyia lathoonka roidong cham ah lomkhan thuk ha; erah thoidoh o ih wenha nyia o ih khanha nengnyi eroom ih tenroon ang ah. (aiōnios )
Aku sudah menyuruh orang-orang menanam gandum yang ada sekarang. Maksud-Ku, gandum adalah gambaran dari jiwa-jiwa yang sedang diselamatkan, dan orang yang memanen adalah gambaran dari kita yang bekerja supaya orang lain bisa masuk ke dalam hidup yang kekal. Semua orang yang ikut memanen gandum ini akan menerima upah yang bertahan untuk selama-lamanya. Jadi akhirnya, mereka yang dulu menanam gandum ini akan bergembira bersama-sama dengan kita yang sekarang sedang memanen. (aiōnios )
[Ngah ih amiisak baat rumhala; o mina ih nga jeng boichaat ano nga daapkaatte ah hanpi ha erah mina taang ni lathoonka roidong ah je ah. Heh abah tadande ka ang ah, heh tek lam dowa roidong ko jen nopwang eta. (aiōnios )
“Aku menegaskan kepadamu bahwa sesungguhnya, semua orang yang mengikuti perkataan-Ku dan percaya kepada Bapa yang mengutus Aku, mereka sudah memiliki hidup yang kekal. Allah tidak akan menghukum mereka, karena mereka sudah dibebaskan dari kuasa kematian dan dipindahkan ke dalam kelompok orang yang hidup selama-lamanya. (aiōnios )
Sen ih Rangteele ah wet ehan, sen ih mokthun han erah doh lathoonka roidong ah choh e ih ngeh ah. Eno Rangteele adi nga tiit baat ha! (aiōnios )
Kamu masing-masing senang belajar Kitab Suci, sebab kamu berpikir bahwa dengan berbuat begitu kamu akan mendapat hidup yang kekal. Nah, justru Kitab Suci itulah yang memberi kesaksian yang sangat kuat tentang Aku! (aiōnios )
Ethet ela phaksat raangtaan ih nak mokah an; erah nang ebah, lathoonka roidong phaksat raang ih mokah an, eno erah langla Mina Sah rah ih kohan, tiimnge liidi, Rangte Hewah ih heh mendi sin hoon thiinta.] (aiōnios )
Makanan duniawi akan habis dan cepat membusuk. Janganlah bekerja untuk mendapat makanan seperti itu. Lebih baik kalian bekerja untuk mendapat makanan yang tidak ada habis-habisnya dan tidak akan busuk, yaitu makanan yang memberi hidup kekal. Dan hanya Aku, Sang Anak Adam, yang bisa memberikan makanan itu kepada kalian, karena Allah Bapa sudah memberikan hak itu kepada-Ku.” (aiōnios )
Tiimnge liidi seng Wah ih jamha langla o ih Hesah ah japtup ano heh hanpi ha erah loong ah ih lathoonka roidong ah choh ah. Eno ngah ih neng loong ah rangthoon doh roidong chosuh ngaak saatsiit ang.] (aiōnios )
Setiap orang yang memandang Anak-Nya, yaitu Aku, dan percaya kepada-Ku akan menerima hidup yang kekal. Dan setiap mereka akan Aku hidupkan kembali pada hari terakhir. Semua itu adalah kemauan Bapa-Ku.” (aiōnios )
Ngah ih amiisak baat rumhala; o mina ih hanpi ha erah mih ah ih ba lathoon roidong ah choh ah. (aiōnios )
“Aku menegaskan kepadamu bahwa perkataan-Ku ini benar: Setiap orang yang percaya kepada-Ku sudah mempunyai hidup yang kekal. (aiōnios )
Rangmong nawa ra taha ething baanlo ah ngah. Erah baanlo ah o ih phak ah, erah mih ah roitang tong ah. Heh suh baanlo kohang ah nga si, erah ngah ih mongrep nah thingtong suh kohang.] (aiōn )
Akulah roti hidup yang sudah turun dari surga. Setiap orang yang makan roti ini akan hidup untuk selama-lamanya. Karena roti yang Aku berikan adalah tubuh-Ku, yang diserahkan supaya orang-orang di dunia ini bisa menerima hidup yang sesungguhnya.” (aiōn )
O ih nga si phak ah nyia nga sih jok ah heh suh ba lathoon roidong ah je ah, eno rangthoon doh ngah ih roidong raang ih heh ngaaksaat thuk ang. (aiōnios )
Siapa saja yang makan tubuh-Ku dan minum darah-Ku akan hidup untuk selamanya, dan orang itu akan Aku hidupkan kembali pada hari terakhir. (aiōnios )
Arah thoidi, rangmong nawa ra hala baanlo ah; sente senwah ih phakta baanlo ah likhiik tah angka, neng loong ah bah tek eta. O mina ih arah baanlo ah phak ah erabah roitang thingtong ah.] (aiōn )
Jadi, Aku adalah roti dari surga. Roti yang Aku berikan tidak seperti manna yang dimakan oleh nenek moyang kalian itu. Walaupun mereka makan manna itu, mereka tetap saja mati seperti semua manusia. Tetapi setiap orang yang makan roti yang Aku berikan akan hidup untuk selama-lamanya.” (aiōn )
Simon Pitar ih liita, [Teesu, seng loong ah o jinnah maakah kah ih? An jengkhaap ni ba lathoonka roidong tiit ah jeela. (aiōnios )
Petrus menjawab, “Tuhan, kami tidak akan meninggalkan Engkau, karena ajaran-ajaran-Mu berkuasa sehingga kami bisa memperoleh hidup yang kekal. (aiōnios )
Dah ah changtom nah roitang raang ih tah angka, enoothong heh sah ah ba roitang raang ih ang ah. (aiōn )
Pikirkanlah contoh ini: Seorang budak yang dibeli tidak termasuk dalam anggota keluarga majikannya. Kedudukannya tidak sama dengan anak, yang adalah anggota keluarga itu untuk selamanya. Kalian berpikir, ‘Kami adalah keturunan Abraham, berarti kami termasuk keluarga Allah.’ Tetapi sebenarnya kalian adalah budak dosa. Karena itu, kalau Anak dari Tuan Rumah membebaskan kalian, maka kalian benar-benar bebas dari perbudakan. Memang Aku tahu kalian adalah keturunan Abraham. Tetapi meskipun begitu, kalian berusaha untuk membunuh-Ku, sebab kalian tidak mau menerima ajaran-Ku. (aiōn )
Ngah ih ami baat rumhala; ngah ih nyootsoot hang ah o minah ih kap ah erabah mabah uh tatiika.] (aiōn )
Aku menegaskan kepadamu bahwa perkataan-Ku ini benar: Semua orang yang mengikut ajaran-Ku tidak akan mengalami kematian yang selama-lamanya.” (aiōn )
Jehudi loong ah ih Jisu suh li rumta, [Seng ih jat ehi an chiithih laakhah pan! Abraham tek eta, Khowah loong uh tek eta, erabah uh an ih liihu an ih nyootsoot hu boichaatte ah mabah uh tatiika. (aiōn )
Lalu orang Yahudi itu berkata lagi kepada-Nya, “Sekarang sudah jelas bahwa kamu ini gila dan kerasukan setan! Abraham sudah mati, nabi-nabi juga sudah mati, tetapi kamu berkata, ‘Semua orang yang mengikut ajaranku tidak akan mati untuk selama-lamanya.’ (aiōn )
Hah phangsongta dowa ih edook eh dongtup arah kaasiit arah mongrep ni tathaak chaatke. (aiōn )
Sejak permulaan dunia sampai sekarang, belum pernah kita dengar ada orang yang sanggup membuat mata orang yang buta sejak lahir bisa melihat. (aiōn )
Neng loong asuh ngah ih lathoon roidong kohang, eno neng mabah uh tatiika ang ah. Nga jiin nawa neng loong ah o ih uh tajen ngeerang. (aiōn , aiōnios )
Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka. Jadi domba-domba-Ku tidak akan mati selamanya, dan tidak ada yang bisa merampas mereka dari tangan-Ku. (aiōn , aiōnios )
eno o ih ngah hanpi hangno thing tongla erah mabah uh tatiika. Arah tiit ah hanpi tam ih hu?] (aiōn )
Semua orang yang masih hidup dan percaya kepada-Ku sebenarnya tidak akan pernah mati. Marta, apakah kamu percaya akan hal ini?” (aiōn )
O mina ih heh teewah roidong asuh mongmah ah erah mina ah ih mat haat ih ah; arah mongrep adoh o mina ih heh roidong ah lathunka mina rah ih mabah uh lathoonka roidong ah ban thiinha. (aiōnios )
Begitu juga, orang yang ingin mempertahankan hidupnya di dunia ini akan kehilangan hidupnya. Tetapi orang yang rela menyerahkan hidupnya akan memiliki hidup yang kekal. (aiōnios )
Miloong ah ih liita, [Seng Hootthe ih liiha Kristo ah saarootwet raang ih ething tong ah. Eno, sen ih, Mina Sah ah toonjoot jaatjaat ih ah ngeh ih mamah ih miili han?] Mina Sah rah o ah?” (aiōn )
Lalu dari antara orang banyak itu ada yang berkata kepada-Nya, “Kami sudah membaca di dalam Firman TUHAN bahwa Kristus akan hidup selama-lamanya. Jadi kenapa engkau mengatakan bahwa sang anak Adam harus diangkat dan digantungkan? Engkau memakai gelar ‘sang anak Adam’ dengan maksud apa?” (aiōn )
Ngah ih jat ehang heh jengdang ah ih lathoon roidong koh ah. Erah raangtaan ih ngah ih tiim liihang, erah seng Wah ih baat halang jeng ah baat hang.] (aiōnios )
Dan Aku tahu bahwa ajaran-Nya itu memberi hidup yang kekal. Itulah sebabnya Aku selalu mengajar sesuai dengan apa yang sudah disampaikan Bapa kepada-Ku.” (aiōnios )
Pitar ih liita, [Tiimtok doh uh nga lah bah nak tiihaat hang!] Jisu ih ngaak liita, [Ngah ih an lah ah latiihaat raabah,” [an nga liphante takah angko.] (aiōn )
Lalu Petrus berkata lagi, “Aku tidak akan pernah mengizinkan Engkau mencuci kakiku!” Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Kalau Aku tidak mencuci kakimu, berarti kamu bukan pengikut-Ku.” (aiōn )
Sen loong chosokte ngah ih seng Wah jiin nawa saarookwet waktong suh wahoh sukoh rumha. (aiōn )
Aku juga akan meminta kepada Bapa supaya Dia memberikan Penolong yang lain untuk menyertai dan menolong kalian sampai selama-lamanya. (aiōn )
Mina thoontang khothung ni an ih heh suh chaan aphaan kotu, an ih kotu mina loong asuh lathoon theng roidong jen kot suh ah. (aiōnios )
Karena Bapa sudah memberikan kepada-Ku kuasa atas semua orang supaya Aku bisa memberikan hidup yang kekal kepada setiap orang yang sudah Engkau serahkan kepada-Ku.” (aiōnios )
Lathoon theng roidong ah langla, amiisak Rangte ah an luulu jat halu nyia an ih daapkaat taho Kristo jat ha asuh liiha. (aiōnios )
Mengingat doa Yesus itu, saya Yohanes juga berdoa kepada Allah, “Bapa, memang benar! Inilah jalan untuk menerima hidup yang kekal: Untuk mengenal Engkau, yaitu satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Kristus Yesus yang Engkau utus ke dunia ini.” (aiōnios )
timnge liidi an ih tek lampo nah ngah tathiinhaat rang; adoleh an jeng chaatchaatte loong ah mangbeng nah tah chaam thukko. (Hadēs )
Sebab Engkau tidak akan meninggalkan jiwa-Ku di Syeol, dan Engkau juga tidak akan membiarkan tubuh Orang Kudus-Mu hancur di dalam kubur. (Hadēs )
Rangthoon doh Rangte tiimjih re ah erah Dewid ih bantup eta, erah thoidi Kristo ngaaksaat tiit ah baatta, ‘Heh tek lampo mongrep ni tathiin haatta, Heh sak ah mangbeng ni tachaamta.’ (Hadēs )
Jadi, Daud sudah mengetahui apa yang akan terjadi. Itulah sebabnya dia berbicara seperti itu tentang kehidupan kembali Keturunannya itu, yakni Kristus. Karena dia mengatakan bahwa Orang Kudus itu ‘tidak akan ditinggalkan di Syeol’ dan bahwa tubuh-Nya tidak akan ‘hancur di dalam kubur.’ (Hadēs )
Jirep ah ena ih maanghoon hoon, heh rangmong nah tong ah, erah tiit teewah di Rangte ih toongtang khowah loong suh banbaat ih thukta. (aiōn )
Tetapi Yesus harus tinggal di surga sampai tiba waktu pemulihan atas segala sesuatu, seperti yang sudah dikatakan Allah sejak dulu melalui nubuatan para nabi. (aiōn )
Erabah uh Pool nyia Barnabaas ih ehanhan ih lacho laphaan ih baattaan nyu ano li rumta: “Rangte jengkhaap ah sen suh phangbaatjih angta. Enoothong sen ih lakap thoidi nyia khopiiroidong choh theethe tah angke li phiino, Ranglajatte jiinko kati. (aiōnios )
Tetapi Paulus dan Barnabas berbicara dengan berani, “Kabar Baik dari Allah ini sudah disampaikan lebih dulu kepada kalian orang Yahudi, sebagaimana seharusnya. Tetapi karena kalian menolaknya, itu berarti kamu masing-masing sudah memutuskan bahwa dirimu tidak pantas menerima hidup kekal. Oleh karena itu, sekarang kami meninggalkan kalian dan pergi menyebarkan berita keselamatan itu kepada bangsa yang bukan Yahudi. (aiōnios )
Ranglajatte loong ah erah japchaat rum ano, rapne ih tenroon rumta eno Teesu jengkhaap ah phoongpha ih rumta; o mina latek roidong chote ah erah loong ah Kristaan eh hoon rumta. (aiōnios )
Waktu orang yang bukan Yahudi mendengar hal itu, mereka bersukacita dan memuji Allah karena sudah menerima Kabar Baik dari-Nya. Lalu semua orang yang sudah ditentukan Allah untuk menerima hidup kekal menjadi percaya. (aiōnios )
Arah jengkhaap ah Teesu ih, ehakdi dook jatthukta.’ (aiōn )
‘Dialah yang sudah memberitahukan rencana-rencana-Nya ini jauh sebelum hal-hal itu terjadi.’” (aiōn )
Rangte ih mongrep hoonta dowa ih, latupjih hemoong hechaang ah, babah uh lathoonjih, nyia esa dang ajang ah jatririh ih japtup rumta; erah loong ah Rangte ih hoonta huk akhaak loong ah thoidi jat hi. Erah thoih erah mina loong ah babah uh tajen leek rumka! (aïdios )
Karena sejak penciptaan dunia, sifat-sifat-Nya sebagai Allah sudah terlihat jelas melalui seluruh ciptaan-Nya. Dengan demikian, kita mengerti hal-hal tentang Dia yang tidak bisa dilihat mata, yaitu keilahian-Nya dan kuasa-Nya yang kekal. Jadi tidak ada alasan apa pun bagi manusia untuk tidak mengenal Allah. (aïdios )
Neng ih eleek tiit loong ah ih Rangte amiisak tiit ah lenglek rumha; edongsiite Rangte ah lalek soom thang ih heh lakmaak loong ah soomtu rumha, heh ah roitang phoongpha theng lek ang kano ah! Amen. (aiōn )
Meskipun mereka tahu hal-hal yang benar tentang Allah, mereka memilih untuk percaya kepada yang salah. Daripada menyembah dan melayani Dia yang menciptakan segala sesuatu, mereka lebih memilih untuk menyembah ciptaan-Nya, padahal hanya Dialah yang layak dipuji untuk selama-lamanya! Amin. (aiōn )
Mararah mina ah ese mootkaat moh ela, eno hemen raksiit ah jam et ha, soomtu et ha, nyia latek roidong ah jam et ha; Erah loong asuh Rangte ih lathoonka roidong ah korum ah. (aiōnios )
Dia akan memberikan hidup kekal kepada orang-orang yang mencari hidup kekal, yang selalu tekun berbuat baik, dan hidupnya menjadi kesaksian bagi banyak orang sehingga mendatangkan pujian dan hormat bagi Allah. (aiōnios )
Eno erah raangtaan ih, Rangdah ih pan thoidi tek ah chola bah, Rangte minchan reh uh kateng ang thoidoh epan et ah, eno seng Teesu Jisu Kristo jun ih lathoonka roidong adoh thoksiit he. (aiōnios )
Sejak Adam, manusia hidup di bawah kuasa dosa dan hal itu membawa kita pada kematian. Namun, sekarang kebaikan hati Allah berkuasa atas kita. Dengan demikian, kita dibenarkan di hadapan-Nya dan diberi hidup yang kekal melalui pengurbanan Kristus Yesus, Penguasa kita. (aiōnios )
Enoothong amadi sen ah rangdah nawa puipang hanno Rangte dah ih hoon lan. Erah thaang ah sen ih esa roidong nyia lathoon theng roidong cholan. (aiōnios )
Tetapi sekarang kamu sudah dibebaskan dari kuasa dosa supaya menjadi hamba Allah. Kamu hidup sebagai orang yang sudah Dia sucikan, dan kamu pasti menerima hidup kekal. (aiōnios )
Tumeah rangdah thaang ah—etek koha; enoothong Rangte di heh thaangmuh lakkot ah seng Teesu Jisu Kristo damdoh roop jun ih lathoon theng roidong ah. (aiōnios )
Sebab dosa menjerat kita dalam kematian rohani. Namun, bila kita bersatu dengan Kristus Yesus Penguasa kita, Allah akan selalu berbaik hati kepada kita dan memberikan hidup kekal itu! (aiōnios )
neng ah Hebruute awah sutoom satoom ang rumta; eno Kristo uh mina jun ih neng jaat ju angta. Erah loong panchante wah seng Rangte ajuuba roitang phoongpha theng ju angka! Amen. (aiōn )
Mereka adalah orang Yahudi, keturunan bapa-bapa leluhur yang dipilih Allah. Mereka jugalah yang menjadi saudara sebangsa Kristus secara jasmani di bumi ini, meskipun Kristus adalah Allah atas segala sesuatu. Terpujilah Dia selama-lamanya. Amin. (aiōn )
“Adoleh sen ih lamok chengtheng, mongrep hakhu nah o jen nop ah eah?” (erah langla Kristo ah tek nawa ngaaksaat suh ah). (Abyssos )
Maksudnya, “Kalian tidak perlu mencari jalan sampai ke surga untuk bisa menurunkan Kristus ke dunia ini agar Dia menolong kalian. Dan kalian juga tidak perlu turun sampai ke dunia orang mati untuk membawa Kristus naik ke sini. Sebab Kristus sudah dekat dengan kita.” (Abyssos )
Tumeah Rangte ih mirep ah heh jeng daante totoh ang thukta, eno ba heh minchan ah loongtang suh je ah. (eleēsē )
Karena Allah memang sudah mengatur supaya semua bangsa mengalami masa diperbudak oleh dosa dan tidak mau taat kepada Allah! Dengan demikian, Dia membuka kesempatan bagi semua orang untuk menerima belas kasihan-Nya! (eleēsē )
Jaatrep ah heh ih dongsiit arah, heh jun ih nyia heh raangtaan ih dong arah. Rangte men ajuuba roitang ih raksiit theng! Amen. (aiōn )
Karena Allah sendirilah yang menjadikan segala sesuatu, dan segala sesuatu berlangsung melalui Dia dan untuk Dia. Berikanlah segala kemuliaan kepada-Nya sampai selama-lamanya! Amin. (aiōn )
Mongrep hasong banlam ah nakthun an, erah nang ih bah Rangte suh senthung sentak naririh ih leksiit thuk an. Eno ba sen Rangte tenthun ah jat an—marah ese nyia epun heh tenroon theng ah. (aiōn )
Janganlah lagi kamu mengikuti cara hidup berdosa yang sudah menjadi kebiasaan orang-orang duniawi. Tetapi hendaklah kamu mengambil keputusan seperti ini, “Ya TUHAN, aku mempersembahkan tubuhku sebagai kurban bagi-Mu!”— walaupun sebenarnya kamu masih hidup. Keputusan itu merupakan persembahan yang suci dan menyenangkan hati TUHAN. Dia akan memperbarui pikiranmu masing-masing, sehingga kamu bisa mengetahui apa kehendak-Nya bagimu dan apa yang terbaik dalam setiap keadaan. Kamu semua akan dimampukan untuk mengerti dan memilih apa yang baik, yang paling tepat, dan yang menyenangkan hati TUHAN. (aiōn )
Rangte men ah raksiit ih! Heh ih sen tuungmaang nah rongtangtang ih jen tongthuk han, Jisu Kristo Ruurang Ese tiit nyootsoot rum taha nyia teewah dowa ih dook amiisak husah tiit huthiinta ah dongjat thuk hali jun ih. (aiōnios )
Terpujilah Allah! Hanya Dialah yang sanggup menjagamu supaya tetap berdiri teguh di atas ajaran Kristus Yesus dan Kabar Baik yang saya beritakan. Sudah lama Kabar itu tersembunyi karena Allah yang kekal merahasiakannya dari zaman ke zaman, tetapi sekarang Dia sudah menyatakannya. (aiōnios )
Eno amadi, amiisak tiit ah khowah loong ih raang rum ano dongjat thuk ha; nyia lathoonka Rangte ih baat jun ih heh tiit ah deek akaan rep ni dongjat thuk rumha, eno thoontang ih toom hanpi rum ah nyia toomchaat rum ah eah. (aiōnios )
Dan Dia memerintahkan agar tulisan para nabi diberitakan kepada segala bangsa, supaya setiap orang dapat mengerti Kabar Baik serta menaati dan mempercayainya. (aiōnios )
Esiit heh luulu jaatrep jatte Rangte, Jisu Kristo jun ih heh ah roitang raang ih raangka ah! Amen (aiōn )
Allah kita penuh hikmat. Untuk selamanya berikanlah kemuliaan kepada Allah kita melalui Kristus Yesus! Amin. (aiōn )
Eno bah jatwah jeewah ah mani ah? adoleh ejat emi loong ah? adoleh arah mongrep dowa mongwah maakwah loong ah? Rangte ih arah mongrep dowa mongtham loong ah thaangmuh ngeh ih noisok ha. (aiōn )
Maka sekarang, semua orang yang bijak, yang berpendidikan tinggi, maupun ahli-ahli debat seharusnya merasa malu. Allah sudah membuat ilmu duniawi menjadi kebodohan. (aiōn )
Erabah uh ngah ih jatwah mongtham ah chiiala tiit rapniine ih jat ha loong asuh baattang. Enoothong erah jatwah mongtham ah arah mongrep dowa tah angka, adoleh arah mongrep ah pante suh tah angka—chaan aphaan neng neng chaan aphaan matsiitte. (aiōn )
Sebenarnya, waktu bersama orang-orang yang dewasa secara rohani, kami memang mengajarkan ilmu. Tetapi ilmu kami tidak berasal dari dunia ini ataupun dari penguasa-penguasa dunia yang akan segera dibinasakan. (aiōn )
Ngah ih baat hang abah Rangte ih mina suh lajat thukthang ih huthiinha Rangte mongtham tiit ah baat hang, enoothong mongrep maang dongsiitka jaakhoh ni dook seng loong rangka thuk suh danje thiinta. (aiōn )
Ilmu yang kami ajarkan adalah ilmu Allah, yang dulu tersembunyi bagi manusia sejak dunia diciptakan. Sekarang hal itu sudah Allah nyatakan kepada kita, supaya kita ikut menikmati kemuliaan-Nya. (aiōn )
Arah mongrep pante loongdung dowa ih o ih uh arah mongtham tiit ah tajatka. Neng loong ah ih erah ah jatdoh bah, mabah uh chaan aphaan Teesu ah tah tekrapbot theng rumta. (aiōn )
Sebelumnya, para penguasa dan raja-raja dunia ini tidak pernah mengerti ilmu tersebut. Andai mereka mengerti, tentu mereka tidak akan menyalibkan Yesus, Tuhan kita yang mulia. (aiōn )
An teeteewah lamokwaan theng. Sen loong dung dowa o ih arah mongrep adi ngah jatwah ih mok samthun anbah, heh amiisak doh ejat angsuh heh nokbaang raang ang theng. (aiōn )
Janganlah kamu menipu diri sendiri. Siapa pun yang merasa pandai dalam ilmu duniawi, tinggalkan saja ilmumu itu! Biarlah kamu dianggap bodoh di mata manusia, yang penting kamu menjadi bijak di mata Allah. (aiōn )
Erah raangtaan ih phak asat thoidoh hanpiite dathuk abah, ngah ih mabah uh si takah phakkang, erah langla hanpiite loong rangdah nah lakah datthuk suh ah. (aiōn )
Jadi, kalau daging yang saya makan bisa membuat saudara saya jatuh dalam dosa, saya tidak akan makan daging lagi seumur hidup supaya tidak membuat saudara seiman saya berdosa! (aiōn )
Erah angta loong ah wahoh suh jengthaak noisok suh angta, nyia seng loong raangtaan ih jengthoon ah raangthiinta. Tiimnge liidi seng loong ah saapoot thoon thok nanah di songtong li. (aiōn )
Semua yang terjadi pada mereka merupakan contoh bagi kita! Dan hal-hal itu tertulis dalam Firman Allah sebagai peringatan bagi kita yang hidup di zaman terakhir. (aiōn )
Etek, an ih mani jen hu? Etek, an ih jentheng chaan aphaan ah mani ah?” (Hadēs )
“Hai maut, kamu tidak berkuasa lagi untuk mematikan kami! Hai Syeol, kami tidak takut lagi kepadamu!” (Hadēs )
Neng loong ah ih tahanpi rumka, tiimnge liidi nengthung nengtak ah arah mongrep dowa hakhoh luuwang lakhui ni rangnak ni thiinha. Neng loong asuh neng khothung ni phaakta we ah tatup thuk rumta, erah weephaak ah langla Kristo rangka suh Ruurang Ese tiit dowa dongta, erah amiisak Rangte likhiik ih angta. (aiōn )
Penguasa dunia ini sudah membutakan mata hati mereka sehingga mereka tidak bisa melihat sinar kemuliaan dalam Kabar Baik tentang Kristus, yang mencerminkan semua sifat Allah! Itulah sebabnya mereka tidak percaya pada Kabar Baik dari Allah. (aiōn )
Eno pootsiit chamnaang li rah ih seng loong ah erah nang ih elong ah phaakjaaja ih hoon thuk he. (aiōnios )
Karena semua kesusahan yang kami alami sekarang hanyalah sementara dan sebenarnya boleh dianggap ringan. Justru kesusahan itu sedang menghasilkan kemuliaan surgawi yang kekal bagi kami, kemuliaan yang tiada bandingannya! Maka dari itu, semua penganiayaan dan penderitaan yang kami alami tidak perlu dipikirkan lagi! (aiōnios )
Tiimnge liidi seng mik ih tup hi adi seng thun takoke, latupke adi seng thung ah kohi. Seng mik ih tup hi abah pootsiit raang ih ba, enoothong mik ih latupke ah langla saarookwet raangtaan ih tongla. (aiōnios )
Sekarang kami memikirkan hal-hal yang tidak kelihatan, sedangkan yang kelihatan tidaklah kami pikirkan. Karena yang kelihatan sifatnya hanya sementara, tetapi yang tidak kelihatan tetap ada sampai selama-lamanya. (aiōnios )
Seng loong ih jat ehi seng tongli nyutaap ah— arah hah dowa seng sakpuh ah—ethet eh ah, seng songtong theng nok abah Rangte ih rangmong ni ethiin eha, erah nok ah heh teeteewah ih mabah uh lathet theng ih hoonha. (aiōnios )
Saya berkata begitu karena kita tahu bahwa tubuh duniawi kita hanya seperti tenda yang dipakai untuk sementara saja, lalu binasa. Ketika tubuh ini binasa, Allah sudah menyediakan tubuh surgawi bagi kita, yaitu tubuh yang kekal selamanya— seperti rumah permanen, tetapi bukan dibangun oleh manusia. (aiōnios )
Rangteele ni uh emah liiha, “Changthih noodek suh larat lapat ih koh adi; heh tenthet ah saarookwet raang ih tong ah. (aiōn )
Seperti yang dikatakan Kitab Suci, “Orang-orang yang hidupnya benar bagaikan petani yang menabur benih. Mereka sering memberi dengan murah hati kepada orang miskin. Perbuatan-perbuatan baik mereka akan menghasilkan panen yang kekal.” (aiōn )
Rangte nyia Teesu Jisu Wah—men juuba saarookwet raangtaan ih romseetam toom ang ah—heh ih jat eha ngah ih tiit hu tabaatkang ngeh ah. (aiōn )
Demi Allah yang terpuji selama-lamanya, Bapa dari Penguasa kita Kristus Yesus, saya bersumpah bahwa cerita ini benar: (aiōn )
Seng loong ah charangneng ethih roidong dowa puipang suh Kristo ih heh teeteewah sak ah, seng loong rangdah raang ih kota, Rangte nyia heh Wah lih jen phan suh ah. (aiōn )
Sesuai dengan kehendak Allah Bapa, Yesus sudah mengurbankan diri-Nya demi menghapus dosa-dosa kita dan menyelamatkan kita dari zaman yang jahat ini. (aiōn )
Rangte ah roitang raangtaan ih phoongpha theng toom ang ah! Amen. (aiōn )
Muliakanlah Allah untuk selama-lamanya! Amin! (aiōn )
An ih hansi sukram phek adoh mok ki ubah, chamwi tokdoh etek aba choh wi uh; An ih Chiiala phek adoh mok ki ubah, erah Chiiala dowa chamwi tokdoh lathoon roidong ah choh wi uh. (aiōnios )
Artinya, kalau kamu hidup untuk memuaskan keinginan badani saja, kamu akan menerima kebinasaan. Tetapi kalau kamu terus hidup mengikuti pimpinan Roh Allah, kamu akan menerima hidup yang kekal. (aiōnios )
Rangmong dowa phansiitte loong, ngoong awang, ehang echaan nyia teesu loong ah Kristo ih pan rumha; thoontang khodi elong men chaan aphaan ah arah mongrep ni luulu lah angthang ih liwang doh uh emamah ang ah. (aiōn )
Dengan kedudukan itu Kristus memerintah sebagai Raja Agung atas segala pemerintah, pemimpin, kuasa, dan raja-raja, termasuk para penguasa zaman sekarang dan yang akan datang. (aiōn )
Erah tokdi arah mongrep dowa ethih ekhah lam ah phantan; sen loong ah ih rangwaatdam dowa ethih chiiala pante loong jeng kaptan, amadi uh Rangte jeng laboichaatte loong ah erah chiiala rah ih pan rumha. (aiōn )
Sebab pada waktu itu kita selalu mengikuti pola pikir dunia ini dan menuruti kemauan si jahat, yaitu iblis, yang sekarang sedang memerintah atas semua kuasa gelap di dunia. Dialah yang berkuasa dalam kehidupan semua orang yang tidak mau taat kepada Allah. (aiōn )
Erah langla, Jisu Kristo jun ih seng minchan hali ah liwang nah uh heh minchan ah hedakdak rakla ngeh ih saarookwet raang ih noisok suh minchan hali. (aiōn )
Allah melakukan semuanya itu supaya di masa yang akan datang Dia dapat membuktikan kepada kita bahwa Dia sangat baik kepada kita. Kebaikan hati-Nya memang luar biasa bagi kita yang sudah bersatu dengan Kristus Yesus! (aiōn )
nyia Rangte husah kaankoong ah mamah moottheng ah erah thoontang mina suh noisok thuk halang. Jaatrep dongsiitte wah, Rangte ih, heh husah kaankoong ah teewah di, roirep di huthiinta, (aiōn )
Dan saya dipilih untuk menyatakan kepada semua orang tentang rencana itu— rencana yang sudah berabad-abad tersembunyi dalam hati Allah, yang menciptakan segala sesuatu melalui Kristus Yesus. (aiōn )
Rangte erah reeta ah mabah uh lathoonjih heh kaankoong ah jun ih reeta, eno erah seng Teesu Kristo Jisu jun ih reeta. (aiōn )
Itulah tujuan dan rencana-Nya sejak semula, yang sudah Dia selesaikan melalui Kristus Yesus, Penguasa kita. (aiōn )
Saapoot rookwet Kristo Jisu nyia chaas nah heh men rangka theng toom ang ah, roitang roijang raang ah! Amen. (aiōn )
Biarlah kami, seluruh jemaat-Mu, selalu memuliakan Engkau. Dan kiranya Engkau dipuji-puji oleh semua orang dari segala zaman, karena Engkau sudah mengutus Kristus Yesus, Anak-Mu! Amin!” (aiōn )
Tiimnge liidi seng loong ah mina damdi tamuike, seng muili abah rangwaatdam nawa chiiala ih panha ah damdi, ngoong awang damdi, nyia laamang roidong ni panha moong achaang damdi muili. (aiōn )
Karena peperangan kita bukan melawan orang-orang di bumi ini, melainkan roh-roh jahat dan semua kuasa yang memerintah roh-roh jahat itu. Merekalah yang sekarang menguasai dunia yang gelap ini dari langit di atas. (aiōn )
Seng loong Wah Rangte men ah roitang raang ih phaakjaaja toom ang ah! Amen. (aiōn )
Kemuliaan bagi Allah dan Bapa kita untuk selama-lamanya! Amin! (aiōn )
husah tiitkhaap teewah dowa ih dook mina roirep suh labaat thang ih huthiinta rah, heh mina loong suh amadi dongjat thuk ha. (aiōn )
Isi Kabar itu sama sekali tidak diketahui oleh siapa pun sejak permulaan dunia, karena Allah merahasiakannya. Tetapi sekarang, hal itu dinyatakan kepada kita yang sudah disucikan oleh Yesus. (aiōn )
Neng babah uh lathoon theng ethih adoh chamnaang rum ah, Teesu jiin nawa nyia heh chaan aphaan nawa pheehoom cho ang rum ah, (aiōnios )
Mereka akan dihukum selama-lamanya di tempat yang jauh dari hadapan TUHAN tanpa pernah dapat menikmati kemuliaan dan segala kuasa-Nya. (aiōnios )
Seng Teesu Jisu Kristo heteewah nyia seng loong Wah Rangte, seng minchante wah, seng suh lathoon theng tenchaan tenthun, heh tenthet nyia laalom ah toom kohan, (aiōnios )
Kami selalu berdoa untuk kalian kepada Penguasa kita Kristus Yesus dan kepada Allah Bapa kita. Allah Bapa sangat mengasihi kita dan senantiasa menguatkan hati kita agar semakin yakin akan hidup kekal bersama-Nya. Kita memiliki keyakinan itu karena Yesus sudah sangat baik kepada kita. (aiōnios )
enoothong rangdah mina ang ang abah uh Jisu Kristo ih heh minchan ah nga sak ni noisok jatahang, eno erah minchan ah mihoh loong ih nyootsok hangno hanpi rum ah, eno neng ah lathoon theng roidong ah chorum ah. (aiōnios )
Namun, justru karena besarnya dosa itulah saya dikasihani dan diampuni, supaya melalui saya, orang-orang bisa melihat kesabaran Kristus Yesus yang luar biasa. Kristus sudah menunjukkan kesabaran-Nya kepada saya untuk menjadi contoh bagi orang-orang yang mau percaya kepada-Nya dan memperoleh hidup kekal. (aiōnios )
Babah uh lathoonka luungwang, latekte nyia latuptheng, Rangte heh luulu—asuh roitang roijang ih soongsap theng nyia phoongpha etheng! Amen. (aiōn )
Oleh karena itu, marilah kita menghormati dan memuliakan Allah sampai selama-lamanya! Dialah Raja yang kekal, yang tidak terlihat, dan yang tidak akan pernah binasa. Dialah satu-satunya Allah yang penuh kebijaksanaan! Amin. (aiōn )
Tuungmaang theng lam adoh naririh ih soon uno, an teeteewah raang ah lathoon theng roidong adoh thok soon uh, tumeah Rangte ih poon taho adi arah roidong ah chosuh an tuungmaang tiit ah noksong dung ni haaki haana et dokbaattu. (aiōnios )
Seperti olahragawan berlatih keras untuk sebuah pertandingan, demikianlah hendaknya kamu berjuang agar tetap percaya penuh kepada ajaran benar. Sesuai dengan panggilan Allah dalam dirimu, berjuanglah untuk mendapatkan hadiah kemenangan, yaitu hidup yang kekal. Ingatlah bahwa kamu sudah mengakui keyakinanmu itu di hadapan orang banyak. (aiōnios )
Latekte ah heh luulu juuba angla; o uh lajen thok theng weephaak adi tongla warah ah. O ih uh heh ah thaak japtup muh; nyia o ih uh heh ah etupte tah angka. Lathoon theng chaan nyia esoomtu etheng ah heh juuba! Amen. (aiōnios )
Hanya Allah Bapa yang mempunyai hidup tak berkesudahan. Dia tinggal dalam cahaya yang begitu terang hingga tiada yang bisa mendekati-Nya. Manusia di dunia ini belum pernah melihat Dia dan tidak ada yang sanggup melihat-Nya. Hormat dan kuasa bagi Dia untuk selama-lamanya! Amin. (aiōnios )
Arah mongrep dowa nyamte loong asuh baat rum uh, neng roidong doh arah mongrep hukkhaak asuh naktoom ngaampo rum ah, erah nang ih bah seng suh jaatrep tenroonjih kotte wah, Rangte asuh thong toom laalom rum ah. (aiōn )
Nasihatilah orang-orang kaya supaya mereka tidak sombong dan jangan berharap pada harta duniawi yang tidak tetap, tetapi hanya berharap kepada Allah yang hidup. Karena dengan segala kekayaan-Nya, Allah bermurah hati menyediakan segala keperluan kita agar kita menikmati berkat-Nya itu. (aiōn )
Seng ah heh mina ih hoon suh piipang hali nyia poon hali ah langla, seng mootkaat thoi ih tah angka, erah nang ih bah ah heh mootkaat raang ih heh tenthet je thoih. Saapoot maang thok ra ngakhoni Jisu Kristo mendi ba seng suh erah tenthet ah kohali, (aiōnios )
Karena Allah sudah menyelamatkan kita dan memanggil kita untuk hidup sebagai umat yang disucikan-Nya. Keselamatan dan panggilan itu diberikan bukan karena perbuatan baik kita, melainkan hanya karena kehendak-Nya dan kebaikan hati-Nya saja! Kebaikan hati-Nya itu bahkan sudah Dia rencanakan sebelum permulaan zaman dan diberikan-Nya kepada kita yang bersatu dengan Kristus Yesus. (aiōnios )
eno danje choi mina thoih ih ba jirep ah enaan et hang, tumeah Kristo Jisu jun ih lathoon theng et roorangjih khopiiroidong ah neng ih uh echoh toom eah. (aiōnios )
Jadi, saya rela bertahan dalam segala macam penderitaan, karena dengan demikian saya mempertahankan kebenaran dalam Kabar Baik yang sedang diberitakan dan dipercayai itu. Dengan bertahan teguh, secara tidak langsung saya menolong orang-orang pilihan Allah supaya mereka mendapat kesempatan untuk menerima keselamatan yang kita peroleh karena bersatu dengan Kristus Yesus, sehingga mereka turut menikmati kemuliaan-Nya selama-lamanya. (aiōnios )
Tumeah Demas ih arah mongrep asuh mongnook ano ngah ah thiinhaat tahang, eno Thesolonika ni kata. Krisen ah Galati ni kata, nyia Taitas ah Dalmatia ni kata. (aiōn )
karena Demas, yang terlalu mencintai dunia ini, sudah meninggalkan saya dan pergi ke Tesalonika. Saya sudah mengutus Kreskes ke Galatia, Titus ke Dalmatia, dan Tikikus ke Efesus. Hanya Lukas yang masih bersama saya. Waktu kamu datang, ajaklah Markus bersamamu, sebab dia sangat membantu saya dalam pelayanan. (aiōn )
Eno Teesu ih ngah jaatrep ethih nawa panghang no heh Rangmong Hasong adoh punpuipui ih thoksiit wanhang. Heh juuba babah uh lathoon theng ih rangkaajih! Amen. (aiōn )
Tuhan Yesuslah yang sanggup menyelamatkan saya dari segala ancaman, dan pada akhirnya Dia akan membawa saya dengan selamat ke dalam kerajaan-Nya di surga. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin! (aiōn )
erah tiit ah seng babah uh lathoon theng roidong asuh laalomli adi roopla. Babah uh eleek tiit labaatte, Rangte ih, seng suh saapoot maang rookliika ngakhodi erah roidong jeng kakham ah hoonta, (aiōnios )
(parallel missing)
Titus 1:3
(parallel missing)
Anakku, Allah yang tidak pernah berdusta sudah menjanjikan hidup kekal bagi manusia sebelum dunia diciptakan. Lalu pada waktu yang tepat, Allah, yang juga Penyelamat kita, menyatakan hidup kekal itu kepada dunia melalui Kabar Baik. Kabar itulah yang Dia percayakan kepada saya untuk diberitakan. (aiōnios )
Erah minchan ah ih rangmen lajat thang ih tongsongti nyia mongrep suh mongmali ah toohaat baat hali, erah dam ih seng teeteewah ah naririh ih soksam theng ih baat hali, eno epun nyia rangte hasong ih songtong tiit ah baat hali, (aiōn )
Selama kita hidup di dunia ini, kebaikan hati Allah itu bekerja dalam hati kita supaya kita belajar untuk hidup bijaksana, jujur, saleh, dan melepaskan diri dari keinginan-keinginan duniawi yang selalu bertentangan dengan kemauan TUHAN. (aiōn )
eno ba heh tenthet dowa ih seng ah Rangte damdoh epun ih tongsong ih nyia seng ih laalom hi lathoon theng roidong adoh jen chonop wang ih. (aiōnios )
Hanya karena kebaikan hati Allah saja kita sudah menjadi benar di mata-Nya! Tujuan dari semuanya itu adalah supaya kita menjadi anak-anak Allah yang berhak menerima hidup kekal. Itulah yang kita nantikan dengan yakin. (aiōnios )
Onismas ah pootsiit an reenawa haloh ih hoonta ah langla an reenah saarep raangtaan toom ngaak tongha ngeh ih heh ang thamta. (aiōnios )
Mungkin juga, Allah mengizinkan dia kabur darimu untuk sementara waktu agar sesudah dia kembali, dia akan bersamamu untuk seterusnya. (aiōnios )
Enoothong amadi bah heh Sah jun ih waan hali. Rangte ih rang ah hah ah heh jun ih dongsiitta, Hethoon doh jirep ah Rangte ih heh lak nah kot suh juujeeta. (aiōn )
Anak-Nya itulah yang sejak semula sudah ditetapkan Allah untuk menguasai segala sesuatu. Bersama Allah Bapa, Dia menciptakan seluruh langit dan bumi. (aiōn )
Mamah ang abah uh Rangte ih miwasah tiit asuh baatta: “O Rangte, an hasong ah timtok doh uh lathoon theng toom ang ah! An mina loong ah epun lam ih pan rum uh. (aiōn )
Kepada Anak-Nya, Allah berkata, “Pemerintahan-Mu, ya Tuan Raja, berkuasa untuk selama-lamanya. Engkau memerintah dengan adil di seluruh kerajaan-Mu. (aiōn )
Marah marah leedap ni uh eraang eha, “An roitang raangtaan ih romwah phokhothoon ang uh, Melkijadek romwah phokhothoon angta likhiik ah. (aiōn )
Di dalam ayat yang lain, Allah juga berkata kepada-Nya, “Engkau menjabat sebagai imam untuk selamanya sesuai dengan pola pengangkatan Imam Melkisedek dahulu.” (aiōn )
Heh ah epunthoon ih hoon thukta, heh jeng ah ngo ih chaat ah erah mina loong raangtaan ih heh ah lathoon theng khopiiroidong lampo ih hoonta, (aiōnios )
Dengan demikian, terbuktilah dengan sempurna bahwa Kristus layak menjabat sebagai Imam Agung kita dan menjadi sumber keselamatan kekal bagi setiap orang yang taat kepada-Nya. Hal itu terjadi bukan karena Dia keturunan Imam Besar Harun, melainkan menurut pola pengangkatan Imam Melkisedek. (aiōnios )
juungtem tiit nyootsoot, lak ih taajoh ano soomkot tiit, etek nawa ngaaksaat tiit, eno roitang raang ih dande tiit loong ah lawoot waan theng. (aiōnios )
tentang perbedaan antara baptisan agama Yahudi, baptisan Yohanes, dan baptisan sebagai pengikut Kristus, tentang berbagai macam pemberkatan dengan menumpangkan tangan, tentang kebangkitan orang mati, dan tentang hukuman kekal yang akan diberikan Allah kepada setiap orang berdosa. (aiōnios )
neng ih Rangte jengkhaap ah ese ngeh thoijat eh rumta, eno liwang dowa roidong adi chaan aphaan jeela ah ejat ih rumta. (aiōn )
Dia juga sudah mencicipi indahnya Firman Allah serta kemampuan-kemampuan rohani yang akan kita nikmati pada zaman yang akan datang. Kalau orang seperti itu meninggalkan Kristus, tidak mungkin dia bertobat lagi. Karena ketika dia meninggalkan Kristus, dia seakan menginjak-injak Anak Allah di muka umum. (aiōn )
Seng raangtaan ih Jisu seng jaakhoh ni wangta eno sa rookwe raangtaan ih heh ah Melkijadek likhiik romwah phokhoh ih hoonla. (aiōn )
Jadi, sekarang kita bisa langsung mendekat kepada-Nya melalui doa, karena Yesus sudah bertugas sebagai Imam Agung bagi kita untuk selama-lamanya, sesuai dengan pola Imam Melkisedek. (aiōn )
Timnge liidih Rangteele ni liiha, “An Melkijadek lalidoh roitang raangtaan ih romwah ang uh.” (aiōn )
Tentang Dia, Kitab Suci menuliskan, “Engkau menjabat sebagai imam untuk selamanya sesuai dengan pola pengangkatan Imam Melkisedek dahulu.” (aiōn )
Enoothong Jisu ah thoomhoon jun ih romwah ang thukta adi Rangte ih heh suh amah liita, “Teesu ih kamkam eh kakhamta, erah tah ngaak toon ka: An roitang ih romwah angtheng.’” (aiōn )
Allah bersumpah kepada Yesus seperti yang tertulis dalam Mazmur Daud, “TUHAN sudah berjanji dengan sumpah dan Dia tidak akan berubah pikiran, ‘Engkau menjabat sebagai Imam untuk selama-lamanya sesuai dengan pola pengangkatan Imam Melkisedek dahulu.’” (aiōn )
Enoothong Jisu ba tongla roitang ah, eno heh romwah mootkaat ah ngo suh uh tatoom koka. (aiōn )
Tetapi Yesus hidup selamanya, sehingga jabatan-Nya sebagai Imam Agung tidak perlu digantikan oleh siapa pun. (aiōn )
Moses Hootthe jun ibah lapun lajun mina ah romwah phokhothoon raang ih juujeeta; enoothong Rangte ih kakhamta adi thoom nep hoonta, eno erah Hootthe lini dong taha, erah langla saarookwe raangtaan ih epunthoon ang arah Rangte Sah ah juuje ha. (aiōn )
Perbedaan itu terjadi karena hukum Taurat mengangkat imam besar dari antara manusia biasa yang mempunyai kelemahan, sedangkan perjanjian Allah yang baru— yang disertai dengan sumpah dan yang diberikan sesudah hukum Taurat— mengangkat Anak Allah sendiri sebagai Imam Agung. Jadi, untuk selama-selamanya Dialah Imam Agung yang sudah dilayakkan dengan sempurna bagi kita! (aiōn )
Esa Thoon nyutaap Mong adi Kristo ah jaasiit saarookwe raangtaan ih roop nopta. Erah saapoot adi romhoon raangtaan ih maan nyia ki sih loong ah tah pi koh wanta, erah thaknang ibah heh teewah sih rah ih rom wan ano seng suh lathoon theng khopiiroidong ah chothuk tahe. (aiōnios )
Ketika Kristus masuk ke ruang mahakudus surgawi, Dia tidak membawa darah kambing jantan atau anak sapi jantan seperti imam besar dengan cara lama. Dia membawa darah-Nya sendiri, satu kali saja, untuk membayar tebusan bagi kita selamanya. (aiōnios )
Erah amiimi angthoi, Kristo sih ih batang aleh erah loong thaknang ibah timthan ehan ih jen sa haat ah, roitang Chiiala jun ih heh teewah roidong ah Rangte suh esa rom ah thoon rom kota. Heh sih rah ih sengthung sengtak lalangka romhoon dowa saahaat tahe, erah doba ething Rangte moot ah jen moh ih. (aiōnios )
Tetapi dalam cara yang baru, jauh lebih ampuh lagi darah Kristus! Sebab melalui Roh Allah yang kekal, Kristus sudah mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban. Darah-Nya yang sempurna menyucikan hati nurani kita sepenuhnya, sehingga kita tidak ingin lagi melakukan perbuatan-perbuatan yang menghasilkan kematian rohani. Dengan begitu, kita sungguh-sungguh bebas untuk melayani Allah yang hidup. (aiōnios )
Erah thoidi Rangte ih kakhamta ah ngo ih roitang raangtaan ih romseetam chote loong asuh Jisu ih nuumiijeng ena jam thinha. Erah uh ejen lang ih ah mamah liidih mina loong jaakhoh nuumiijeng ih laatbaat rumta adi tong tokdi thet re rumta dowa doksiit suh jaasiit etek eta. (aiōnios )
Jadi, dalam perjanjian yang baru itu, Kristus menjadi Perantara kita dengan Allah, sehingga kita yang sudah dipanggil oleh Allah bisa menerima semua berkat kekal yang sudah Dia janjikan. Kita ibarat ahli waris yang menerima warisan berkat-berkat itu. Kristus layak menjadi Perantara karena kematian-Nya sudah membayar lunas harga penebusan manusia yang diperlukan. Sebab tidak seorang pun dapat diampuni secara sempurna melalui berbagai kurban persembahan yang dilakukan menurut perjanjian yang lama. (aiōnios )
jaahantek wangtheng angta bah heh ah mongrep phang dongsiitta dowa ih jaahantek dook chamnaang thengta. Enoothong rangkuh ah ethoon nanah di heh jaasiit saarookwe raangtaan ih ra taha, rangdah saahaat raangtaan ih heh teewah roidong ah kota. (aiōn )
Seandainya Kristus seperti itu, berarti Dia harus menderita dan mempersembahkan diri-Nya berulang kali sejak penciptaan dunia. Tetapi Kristus sudah diutus Allah ke dunia pada zaman terakhir ini untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri satu kali saja sebagai kurban penghapus dosa. (aiōn )
Rang ahah Rangte jengkhaap nawa ih hoonta rah seng tuungmaang jun ih jat hi, mamah liidih marah ekap tup ehi erah latupke dowa hoon arah. (aiōn )
Dengan percaya penuh, kita mengerti bahwa Allah menciptakan segala sesuatu yang ada di langit dan bumi hanya dengan perkataan-Nya. Segala sesuatu yang kelihatan ini diciptakan dari hal-hal yang tidak kelihatan. (aiōn )
Jisu Kristo ah miinnya, chiinnyah eno saarookwe erarah ang ah. (aiōn )
Kristus Yesus tidak pernah berubah sejak dulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya. (aiōn )
Rangte ih Jisu Teesu ah etek nawa saatsiitta, Heh sih kota thoi ih heh ah Elongthoon Saapriimte angla, erah ih roitang raangtaan ih nuumiijeng adi sin hoonta. Heh thung puntheng re suh semroongroong Rangte ih marah ese hupkhaak jamhu erah toom koho, Jisu Kristo jun ih seng loong ih heh tenroon theng moot ah toom moh thuk he. Kristo ah roitang rangka theng toom ang ah! Amen. (aiōn , aiōnios )
Kiranya Allah sumber ketenangan, yang membangkitkan Yesus Penguasa kita dari kematian, melengkapi segala sesuatu yang kalian perlukan untuk melakukan kehendak-Nya. Dan melalui pertolongan Kristus Yesus, Gembala Agung kita yang mensahkan perjanjian baru dari Allah melalui persembahan darah-Nya sendiri, (aiōnios )
Hebrews 13:21 (Ibrani 13:21)
(parallel missing)
kiranya Allah memampukan kalian untuk melakukan segala sesuatu yang menyenangkan hati-Nya. Berilah kemuliaan kepada-Nya sampai selama-lamanya. Amin. (aiōn )
Eno tuihih ah we likhiikkhiik. Mongrep ni ethih thoon ah tuihih ah, eno seng sakphu ni tong ano seng sak ni ethih ekhah loong ah jaatjaang thukla. Seng roidong roitang erah we ah ih roitang khaam thukla eno tuihih heheh erah we adi khaamla marah soolam nawa ra hala rah ih ah. (Geenna )
Memang tepat sekali menggambarkan lidah sebagai api, karena semua kejahatan di dunia ini seolah tersimpan dalam lidah kita. Seperti racun, kejahatan itu menular dari lidah dan merusak seluruh tubuh. Lidah kita bagaikan lidah api neraka! Artinya, iblis bisa menyalakan api besar melalui lidah kita. Sebagaimana satu lidah api bisa menjalar dan membakar hutan yang luas, begitu pula seluruh hidup kita bisa tercemar hanya karena lidah. (Geenna )
Tiimnge liidi ething nyia mabah uh lathoonka Rangte jengkhaap jun ih we doptup halan, sen wah etekjaat jun ih lah angthang ih latekjaat jun ih ah. (aiōn )
sebab kita sudah menjadi manusia yang baru. Kita sudah dilahirkan kembali karena menerima Firman Allah, dan Firman itu bertumbuh dalam hati kita. Firman Allah tidak mungkin binasa dan tetap berlaku selama-lamanya. (aiōn )
enoothong Teesu jengkhaap ah saarookwet raangtaan ih tong ah.” Arah jengkhaap ah sen suh baat tahan Ruurang Ese tiit ah. (aiōn )
Tetapi Firman TUHAN Allah tetap berlaku untuk selama-lamanya.” Dan tentu saja Kabar Baik yang sudah diberitakan kepada kalian termasuk Firman Allah yang “tetap berlaku” itu! (aiōn )
O ih tiitkhaap baat ha, heh ih Rangte tiitkhaap baat theng; o suh jen sokboi theng ranglakkot koha, erah loong ah ih Rangte ih chaan koha jun ih sokboi theng, tiimnge liidi Jisu Kristo jun ih jirep adoh Rangte phoongpha thuk theng, rangka nyia chaan aphaan saarookwet heh raangtaan: Amen. (aiōn )
Kalau kamu sudah diberi kemampuan untuk mengajarkan Firman TUHAN atau menyampaikan berita dari Allah, hendaklah kamu berpikir seperti ini, “Kata-kata yang aku sampaikan ini bukan berasal dari diriku sendiri, melainkan dari Allah.” Kalau kamu sudah diberi kemampuan untuk melayani dengan cara-cara lain, hendaklah kamu berpikir, “Aku bisa melayani hanya karena Allah memberikan kemampuan kepadaku.” Dengan begitu, Allah akan dimuliakan melalui segala sesuatu yang kita kerjakan. Kristus Yesus memberikan kemampuan itu kepada kita, maka Dialah yang berkuasa dan pantas untuk dipuji sampai selama-lamanya! Amin. (aiōn )
Enoothong pootsiit cham an lidoh, marah Rangte ih minchan thoontang kotte warah ih Kristo jun ih lathoon theng heh rangka adoh roongroop suh poonha, erah Rangte heteewah ih epunthoon, rongtangtang, chaan aphaan pan nyia kamkam thonghong angthuk han. (aiōnios )
Penderitaan yang kita alami sekarang ini hanyalah sementara, tetapi kemuliaan Allah yang akan kita nikmati nanti kekal selama-lamanya. Dia Allah yang selalu berbaik hati dan Dia sudah memanggil kita melalui Kristus untuk ikut ambil bagian dalam kemuliaan-Nya itu. Sesudah kita menderita untuk sementara waktu, Allah akan menolong, menguatkan, memulihkan, dan memberikan semangat yang baru kepada kita. (aiōnios )
Chaan aphaan ah saarookwet heh damdoh toom ang ah! Amen. (aiōn )
Hanya Dialah yang layak dimuliakan dan memegang segala kekuasaan sampai selama-lamanya! Amin. (aiōn )
Emamah ang anno juuba, sen Teesu nyia sen Pangte Jisu Kristo Hasong roitang raangtaan jeela adoh jen nopwang suh kamkam ih epun elan. (aiōnios )
Dengan demikian, waktu kamu masuk ke dalam kerajaan yang kekal, kamu akan disambut dengan penuh sukacita oleh Penguasa dan Raja Penyelamat kita, Kristus Yesus. (aiōnios )
Rangte ih rangdah reete rangsah loong ah botseh tachiimta, erah loong ah soolam ni phanhaat wan rumta, rangnak khukhuh ni khakthiin rumha, erah di Dande Rangwu saakaan ah banha. (Tartaroō )
Apa buktinya? Pertama, Allah tidak memberi ampun kepada malaikat-malaikat yang berdosa, tetapi memenjarakan mereka di dalam jurang yang gelap di neraka untuk diadili pada Hari Pengadilan. (Tartaroō )
Erah nang ebah, seng Pangte nyia seng Teesu, Jisu Kristo minchan adoleh heh mongtham nah sen loong ah ehak toom ih an. Rangka ah amadoh nyia saarookwet heh raangtaan toom ang ah. Amen. (aiōn )
Hendaklah kalian masing-masing semakin dewasa dan sadar akan kebaikan hati Allah kepadamu, juga semakin mengenal Penguasa dan Penyelamat kita, Kristus Yesus. Hanya Dialah yang patut dimuliakan, sekarang dan selama-lamanya. Amin. (aiōn )
Arah roidong ah mik etup theng ang thoidi, seng ih etup eti; erah raangtaan ih erah tiit ah baat hi, marah Hewah damdi angta lathoon roidong tiit nyia marah seng suh dong jatthuk hali erah ah. (aiōnios )
Benar, Sang Pemberi Hidup itu sudah dinyatakan kepada kami, dan kami mendapat banyak kesempatan untuk melihat Dia. Sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kalian tentang Dia yang memberikan hidup kekal, yaitu Dia yang sejak semula tinggal bersama Allah Bapa dan yang sudah dinyatakan oleh Bapa kepada kami. (aiōnios )
Mina mong mala mongrep nyia mongrep dowa timjih jeela erah loong ah emat eh ah; enoothong ngo ih Rangte thung jun ih reela erah bah roitang ih tong ah. (aiōn )
Ingatlah bahwa dunia dan segala isinya yang diinginkan manusia sedang menuju kebinasaan. Tetapi orang-orang yang melakukan kehendak Allah akan tetap hidup selama-lamanya. (aiōn )
Eno Kristo heh teeteewah ih seng suh lathoon roidong kot suh kakham tahe. (aiōnios )
Inilah janji yang sudah Yesus berikan kepada kita yang bersatu dengan-Nya: Kita akan hidup selamanya. (aiōnios )
Marah mina ih hephoh heno miksuk ha erah mina ah mih tek haatte, eno sen ih ejat ehan mih tek haatte di lathoon roidong ah tajeeka ang ah. (aiōnios )
Siapa pun yang membenci saudaranya sebenarnya adalah pembunuh. Dan kalian tentu tahu bahwa pembunuh adalah orang yang mati secara rohani, sehingga dia tidak memiliki hidup yang kekal. (aiōnios )
Roidong tiitkhaap ah arah: Rangte ih seng suh lathoon roidong koh tahe, lathoon roidong hiingroop ah heh Sah. (aiōnios )
Hidup kekal itu hanya diberikan kepada orang-orang yang bersatu dengan Anak-Nya. Setiap orang yang sudah percaya kepada Anak Allah yakin di dalam hatinya bahwa pernyataan Allah Bapa itu benar. Tetapi setiap orang yang tidak percaya pada kesaksian Allah sama dengan mengatakan bahwa Allah pembohong, karena orang itu menolak untuk mempercayai kesaksian Allah tentang Anak-Nya. (aiōnios )
Sen jinni lathoon roidong ah eje ngeh toom jat an suh arah le ah raanghang—sen ih Rangte Sah hanpiihan tiit rah ah. (aiōnios )
Saya menulis surat ini untuk kalian yang percaya kepada Anak Allah, supaya kalian tahu bahwa sekarang kalian sudah memiliki hidup yang kekal, dan supaya kalian sungguh-sungguh mempertahankan keyakinanmu kepada-Nya. (aiōnios )
Ejat ehi Rangte Sah eraak ih taha, eno seng suh samjat etheng tenthun koh tahe, erah dowa ih Rangte ah amiisak ngeh jat hi. Seng loong ah amiisak Rangte damdi roong thingtongli—heh Sah Jisu Kristo damdi roong thingtongli. Eno arah ba amiisak Rangte nyia lathoon roidong. (aiōnios )
Kita tahu bahwa Anak Allah sudah datang. Dia sudah memberi kita pengertian sehingga kita mengenal Allah yang benar. Kita hidup bersatu dengan Allah karena kita bersatu dengan Anak-Nya, Kristus Yesus. Dia juga Allah yang benar karena Dia selalu layak dipercaya dan merupakan sumber hidup yang kekal. (aiōnios )
mamah liidih amiisak ah seng taang ni tong hala eno saarookwe seng damdoh tongha. (aiōn )
sebab ajaran benar itu ada dalam hati kita dan akan menyertai kita selama-lamanya. (aiōn )
Dokthun an, Rangte ih rangsah loong suh mathan reejih chaan korumta erah tah re rumta, erah thak naang ibah neng tongtheng dowa dok soon rumta, neng loong ah mabah uh lathah theng jaanruh ih laamang beng ni khak thinha, Rangte ih erah thin rumha rah Saakaan elong saadoh neng loong ah dut haat ete. (aïdios )
Ingatlah juga malaikat-malaikat yang sudah meninggalkan posisi mereka. Akibat perbuatan itu, Allah menurunkan mereka dari jabatan tinggi dan sudah menahan mereka di tempat yang paling gelap untuk dihakimi pada Hari Pengadilan yang dahsyat nanti. Di sana mereka diikat dengan rantai yang tidak bisa dibuka untuk selama-lamanya. (aïdios )
Sodom nyia Gomora ah thaak dokthun thaak an, erah damdoh here dowa samnuh loong ah, erah dowa mih loong ah rangsah loong reeraangta likhiik raandi baaji nyia pangki pangki eh reeraang rumta loong ah: thoontang suh nyootbaat raangtaan ih neng loong ah lamettheng we adi hoocham thuk rumta. (aiōnios )
Ingat juga Sodom dan Gomora serta kota-kota di sekitarnya. Penduduk di sana berkelakuan sama seperti malaikat-malaikat itu, karena mereka banyak berzina dan sangat suka melakukan berbagai macam perbuatan cabul yang tidak wajar. Mereka menanggung hukuman api yang akan menyala untuk selama-lamanya. Hendaklah hal ini menjadi peringatan bagi kita. (aiōnios )
Neng loong ah juungnuh dowa chophaanphaan juungkok likhiik ang rumla, neng rakri theng reeraang rumla rah tookwui likhiik noisok rumha. Neng loong ah etum khoomte ritsi loong likhiik ang rumla, neng suh Rangte ih roitang ih tongtheng hamong laamang thoon ah thinha. (aiōn )
Seperti ombak-ombak besar yang meninggalkan buih dan kotoran di pantai, begitulah perbuatan-perbuatan mereka yang memalukan nanti akan kelihatan. Mereka juga seperti bintang-bintang di angkasa yang sudah meninggalkan tempatnya dan berpindah tanpa aturan. Mereka tidak akan luput dari hukuman Allah di tempat yang paling gelap, yang sudah disediakan bagi mereka untuk selama-lamanya! (aiōn )
eno sen suh seng Teesu Jisu Kristo ih tenthet lam ih lathoon roidong kot suh bansok halan tok adoh Rangte minchan nah tong an. (aiōnios )
Jagalah dirimu supaya tetap menjalin hubungan kasih dengan Allah sambil menantikan saatnya Kristus Yesus, Penguasa kita, datang menunjukkan belas kasihan-Nya dan membawa kita kepada hidup yang kekal. (aiōnios )
Jisu Kristo seng Teesu jun di seng Pangte heh luulu Rangte, phoongpha, chaan aphaante, luungwanglong eno pante chaan aphaan toom ang ah, jaakhoh nawa ih amadi tuk, eno saarookwe heh men toom ang ah! Amen. (aiōn )
Allah, Penyelamat kita, adalah satu-satunya yang maha bijaksana. Bagi Dialah kemuliaan, kebesaran, kuasa, dan kekuatan, sekarang sampai selama-lamanya. Amin! (aiōn )
eno seng loong ah heh wah hasong nah moot suh romwah ih hoon thuk hali. Jisu Kristo damdoh saarookwe phaaknyaanya nyia chaan aphaan ah toom ang ha! Amen. (aiōn )
Dengan demikian Dia sudah menjadikan kita warga kerajaan Allah dan imam-imam yang melayani Allah Bapa-Nya secara rohani. Milik Kristuslah segala kuasa sampai selama-lamanya! Amin! (aiōn )
Marah ething angla erah wah rah ngah, etek etang, enoothong amadi ngah roitang raangtaan ih ething anglang. Etek nyia jumlam ah jen suh ngah jinni chaan je ah. (aiōn , Hadēs )
Akulah sumber kehidupan. Meskipun Aku pernah mati, tetapi lihatlah! Aku hidup sekarang, dan hidup sampai selama-selamanya! Amin. Aku memegang kunci Syeol dan berkuasa atas kematian. Jadi, Akulah yang berwenang menentukan kapan setiap orang mati, dan Aku juga berkuasa menghidupkan kembali. (aiōn , Hadēs )
Ething jih ajaat baji loong ah luuwang tongtheng ni tongla raangtaan ih heh rangphoong, heh rangka, nyia lakookmi jeng kot raangtaan ih boongkaat boong rumta, heh ah roitang raangtaan ih tong ah. Neng erah re rum adoh, (aiōn )
Sewaktu kedua puluh empat pemimpin tadi mendengar para makhluk itu menyanyikan pujian, hormat, dan ucapan syukur kepada Dia yang hidup sampai selama-lamanya, mereka juga berulang kali sujud menyembah di hadapan Dia yang duduk di takhta itu. (aiōn )
rooknyi baji mihak phokhoh loong ah marah tongtheng ni tongta lathong ni bondat wang rumta, eno marah roitang ih tongte angla erah soom rum ah. Neng luuwang khopok loong ah luuwang tongtheng ngathong ni dok haat wan rumta eno jeng rumta, (aiōn )
Lalu mereka menaruh mahkota mereka masing-masing di hadapan takhta-Nya sebagai tanda bahwa segala kemuliaan hanyalah milik-Nya, sembari bernyanyi, (aiōn )
Ngah ih rangmong ni jirep jih ajaat loong boong rum arah chaattang, hatoh dowa, hakhui dowa, eno juungsih mong dowa—timthan ething noongrep nawa loong boong boong rumta: “Marah luuwang tongtheng ni tongta nyia saap Sah suh boong koh rumta, erangka nyia soomtu eh ih, ephoongpha nyia chaan aphaan, roitang raangtaan ih toom ang ah!” (aiōn )
Kemudian saya mendengar setiap makhluk hidup yang ada di surga, di muka bumi, di bawah bumi, dan di laut, yaitu semua yang ada di segala tempat berseru, “Segala pujian, hormat, kemuliaan, dan kuasa sampai selama-lamanya kepada Dia yang duduk di atas takhta dan kepada Anak Domba itu! Amin.” (aiōn )
Ngah ih mok ah puungleekleek ang arah esiit tuptang. Mok sakkhoh ni tongte men ah Etek angta, eno Soolam ah heh re tiittiit ih kong khoomta. Nengnyi suh hatoh ni thiik baji dowah thiiksiit ah koh nyuita, ramui lam ih, ramtek dong thuk lam ih, khoisat maasat dong thuk lam ih nyia woma suianyah ih thet haat thuk lam ih tek haat suh chaan koh nyuita. (Hadēs )
Lalu majulah seekor kuda yang pucat karena sakit. Penunggang kuda itu melambangkan kematian, dan ada sosok seperti hantu yang mengikutinya. Sosok itu menggambarkan Syeol. Kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat bumi untuk membunuh manusia melalui perang, kelaparan, penyakit, dan terkaman binatang buas. (Hadēs )
“Amen li ano jengta! Phoongpha, herangka, mongtham ese, lakookmi li, echoomjoot, chaan aphaan nyia hang achaan loong ah saarookwet ih seng Rangte raang ih! Amen! (aiōn )
Mereka semua berseru, “Amin! Bagi Allah segala pujian, kemuliaan, hikmat, syukur, hormat, kuasa, dan kekuatan sampai selama-lamanya. Amin!” (aiōn )
Eno wabaji lih dowa rangsah warah ih liirong ah huumotta doh ritsih esiit hah ni datti raaha rah japtuptang, erah suh hetangmuh benglu saabi ah koh eta. (Abyssos )
Ketika malaikat kelima meniup terompetnya, saya melihat sebuah bintang yang sudah jatuh dari langit ke bumi. Bintang itu seperti malaikat, dan kepadanya diberikan kunci jurang maut. (Abyssos )
Ritsih rah ih benglu ah laang kaano, erah dowa weekhot dongkhot ra taha, erah weekhot ah hipong hinya ih dongkhotta, eno rangsa phaak nyia pongwut ah benglu nawa weekhot dongkhotta rah ih nakdat thukta. (Abyssos )
Lalu dia membuka pintu lubang jurang maut itu, dan naiklah asap tebal dari lubang itu seperti asap perapian. Matahari dan langit menjadi gelap karena asap dari lubang itu. (Abyssos )
Hetangmuh benglu sokboite rangsah ah neng luuwang angta. Hebrew jeng ih Abaddon; Grik jenglam ih Apollion ngeh ih men rumta; (erah langla “Thet haatte”). (Abyssos )
Roh jahat yang memerintah batalion belalang itu adalah penguasa jurang maut. Dalam bahasa Ibrani namanya Abadon, dan dalam bahasa Yunani Apolion. Kedua nama itu artinya ‘penghancur’. (Abyssos )
eno ju nyia rang, hah ni jeeje arah dongsiittte nyia saarookwet tongte Rangte mendi thoomhoonta. Rangsah rah ih liita, “Takah boot sentongka! (aiōn )
dan bersumpah, “Demi Dia yang hidup selamanya, yaitu TUHAN Pencipta langit, bumi, laut, dan segala isinya: Allah tidak akan menunda untuk melaksanakan apa yang sudah direncanakan-Nya! Ketika malaikat yang ketujuh meniup terompetnya, semua yang dinubuatkan para nabi dan para utusan Allah akan segera terjadi, dan rencana Allah yang masih dirahasiakan dari manusia akan menjadi nyata.” (aiōn )
Nengnyi ih tiitkhaap thoonbaat ano, hetangmuh benglu dowa siithinyakhah ah wang haano mui ah. Heh ih jen nyu ano tek haat nyu ah eno (Abyssos )
Namun, ketika dua saksi itu sudah menyelesaikan tugas yang ditetapkan Allah, akan muncul binatang buas dari jurang maut dan menyerang mereka. Allah akan mengizinkan binatang itu mengalahkan serta membunuh mereka. (Abyssos )
Eno arok lih dowa rangsah ah ih luirong ah huumot kano, rangmong ni erongwah ih ri rum ano li rumta, “Arah mongrep ah pansuh chaan aphaan ah seng Teesu nyia Kristo heh lak ni, eno heh ih mabah uh lathoon ih panchan ah!” (aiōn )
Ketika malaikat yang ketujuh meniup terompetnya, terdengarlah banyak suara dari surga yang berseru, “Sekarang sampai selama-lamanya Allah akan memerintah seluruh dunia dengan nyata. Dan Kristus, yang sudah dilantik oleh Allah, akan memerintah sebagai Raja bersama-Nya!” (aiōn )
Erah lih adi rangsah echoongwah ni ehoh puh arah japtuptang. Eno arah hah dowa mina loong asuh, mirep miraang suh, jaaprep paatrep suh, deek akaan rookwet suh, jengrep kongrep jengla loong suh thaaraam thuk suh heh lak ni Ruurang mabah uh lathoon theng Ese tiitkhaap piita. (aiōnios )
Lalu saya melihat malaikat lain terbang tinggi di langit. Dia turun ke bumi membawa berita keselamatan yang kekal untuk dikabarkan kepada semua suku bahasa, bangsa, dan negara. (aiōnios )
Neng siiwi chamnaang thukte weekhot ah saarookwet ih khot ah. Siithinyakhah nyia heh laaphaang soomtuute loong nyia o khang ni heh men raang choi loong ah rangwu rangphe tathoon chamka ang ah. (aiōn )
Asap api yang menyiksa mereka itu akan naik ke atas selama-lamanya. Begitulah siksaan yang akan terjadi kepada mereka yang menyembah binatang pertama itu serta patungnya dan yang menerima tanda namanya. Mereka disiksa siang dan malam tanpa henti.” (aiōn )
Erah lidi ething jih ajaat loong baji dowa esiit rah ih rangsah sinet asuh, roitang roijang tongte Rangte tenkhat me arah hun khoowaan sinet ah korumta. (aiōn )
Kemudian salah satu dari keempat makhluk hidup memberikan tujuh mangkuk emas kepada tujuh malaikat itu, masing-masing satu. Mangkuk-mangkuk itu berisi penuh air anggur beracun yang menggambarkan hukuman murka Allah, yaitu Dia yang hidup selama-lamanya. (aiōn )
Ehak di erah siithinyakhah ah ething angta, ang abah uh saatang tatongta; hechi hemat muh haluung dowa edong nanah eno heh thettheng adoh wang eah. Mongrep maang dongsiit ngakhoh dowa hatoh mina loong ah, neng men ething leedap ni raang muh loong ah erah siithinyakhah ah sok rum ano rapne ih paatja rum ah. Erah ehak di ething angta, amadi bah heh tathok tongka; ang abah uh heh ewe dong eha. (Abyssos )
Binatang itu menggambarkan seseorang yang dulu pernah hidup di dunia, tetapi sekarang sudah mati. Dia akan hidup kembali dan muncul dari Syeol untuk menjadi raja lagi. Seluruh penduduk bumi, yang namanya tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan sejak dunia diciptakan, akan heran ketika melihat binatang itu hidup kembali. Namun kemudian dia akan dibinasakan ke dalam neraka. (Abyssos )
Neng ah we riing rumta, “Rangte Phoong ih! Elong samnuthung matkhaamta weelak dowa weekhot ah roitang raang ih khot ah!” (aiōn )
Sekali lagi orang banyak tadi berseru, “Haleluya! Asap dari api yang membakar dia akan naik sampai selama-lamanya!” (aiōn )
Siithinyakhah ah phaatak ni sakwanta nyia emoong khowah heh ngathong epaatjaatheng reete ah, uh heh damdi phaatak ni sak rumta. (Erah epaatjaatheng reeraang rah ih, siithinyakhah laaphaang soomte nyia siithinyakhah sin pan angte loong ah heh ih mokwaanta.) Siithinyakhah nyia emoong tiitbaatte khowah enyi nyi ething ih we beng adi haatwanta, eno koonthook damdi khaam thuk rumta. (Limnē Pyr )
Lalu binatang pertama itu ditangkap, juga binatang kedua. Dialah yang bekerja sebagai nabi palsu untuk menyesatkan manusia dengan mengadakan berbagai keajaiban dengan kuasa binatang yang pertama. Dengan demikian dia menipu semua orang yang menerima tanda penyembah, yaitu lambang nama binatang pertama. Kedua binatang itu dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api bercampur belerang. (Limnē Pyr )
Erah lidi ngah ih rangmong nawa rangsah, heh lak adi hechi hemat muh habeng saabi nyia jaanruh jitektek ah pi ano raaha ah japtuptang. (Abyssos )
Berikutnya saya melihat malaikat turun dari surga memegang kunci pintu jurang maut dan rantai besar di tangannya. (Abyssos )
Rangsah rah ih hechi hemat muh habeng adi haat wan ano tanglaatta, eno tangmiin thiinta, haajaat rangpaang ah maangthoon thoon heh ih deek akaan mina loong ah naktoom kajen mokwaan ah eah. Erah lidoh bah heh amasah raang ih daap haat jaatjaat et ah. (Abyssos )
Kemudian malaikat itu melemparkan dia ke dalam jurang maut. Sesudah mengunci pintunya, dia memasang meterai pada pintu itu. Selama seribu tahun si iblis akan terikat dan dipenjarakan di situ. Dia tidak bisa menipu bangsa-bangsa sampai masa seribu tahun itu berakhir. Sesudah itu dia akan dilepaskan lagi, tetapi hanya sementara. (Abyssos )
Eno Hakhoh luungwang, neng mokwaante ah, weelung beng elong adi nyia weetak adi haatwanta, maradi siithinyakhah nyia emoong khowah haatwanta adi ah; eno neng erah doh rangwuung rangphe roitang raang ih chamnaang rum ah. (aiōn , Limnē Pyr )
Lalu iblis, si penipu ulung, akan dilemparkan juga ke dalam lautan api bercampur belerang, tempat binatang pertama dan kedua tadi sudah dilemparkan. Di sana mereka akan disiksa siang dan malam sampai selama-lamanya. (aiōn , Limnē Pyr )
Revelation 20:12 (Wahyu 20:12)
(parallel missing)
Kemudian saya melihat semua orang mati lainnya sudah dihidupkan kembali, baik yang tenggelam di lautan maupun yang dikubur di daratan. (Hadēs )
Eno juungsih ih tekcho loong ah daap haat etta. Etek nyia etekte loong mongrep dowa tekcho loong ah uh daap haat et rumta. Eno loongtang neng reeraangta jun ih dande rumta. (Hadēs )
(parallel missing)
Erah lidi etek nyia etekte loong mongrep ah we beng elong ni haatwanta. (Erah weeluung beng elong ah dopnyi we ih tektheng rah.) (Hadēs , Limnē Pyr )
Kemudian setiap orang yang namanya tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan dilemparkan ke dalam lautan api. (Limnē Pyr )
Ething leedap adi o men taraangta erah loong ah weeluung beng elong adi haatwanta. (Limnē Pyr )
Terakhir, kuasa kematian dan Syeol juga dilemparkan ke dalam lautan api. Inilah yang disebut ‘kematian tahap kedua’. Sesudah itu tidak ada lagi kematian! Kuasa kematian sudah lenyap! (Hadēs , Limnē Pyr )
Enoothong, choophoot loong ah, mih khumtante loong, mih echiirijih mootte loong, mih tek haatte loong, mih minuh miwah damdoh roomjupte loong, moontoro japjaate loong, tongmih soomtuute loong nyia eleek loong ah raang ih—neng tongtheng ah we luung beng elong adi we nyia koonthook luungla, marah taknyi tektheng rah ang ah.” (Limnē Pyr )
Tetapi berkat-berkat itu tidak akan pernah diterima oleh orang-orang yang takut menjadi pengikut-Ku, yang menyangkal sebagai pengikut-Ku, yang suka berbuat dosa, yang menodai diri dengan berbagai macam dosa menjijikkan, yang terlibat dalam ilmu sihir dan perdukunan, juga para pembunuh, orang-orang cabul, penyembah berhala, dan semua penipu. Mereka akan dilemparkan ke dalam lautan api bercampur belerang.” (Itulah yang disebut ‘kematian tahap kedua.’) (Limnē Pyr )
Erah doh rangnak takah angka, erah thoih neng suh weetook adoleh rangsa jamjih takah angka ang ah, tumeah Teesu Rangte ah juuba neng weephaak, eno neng loong ah roitang raang ih luungwang likhiik et pan rum ah. (aiōn )
Di kota itu tidak akan ada lagi malam, dan mereka tidak perlu lagi cahaya pelita atau matahari, karena Allah sendirilah yang akan menerangi mereka. Mereka akan memerintah sebagai raja bersama-Nya sampai selama-lamanya. (aiōn )
Lalangka nyootsootte loong abah juumik dot ih dongphok haano kahookdat ah likhiik, adoleh jiimu pong ih saapmot ah likhiik; Rangte ih neng loong raangtaan ebah rangnak mong ni neng tongtheng banthiinha. ()