< Luka 9 >
1 A Yeshu gubhaashemilenje pamo likumi limo na bhabhili bhala, gubhaapelenje mashili na ukulungwa kupunda maoka gowe na kulamya ilwele.
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya untuk berkumpul, lalu memberikan kuasa kepada mereka masing-masing untuk mengusir setan-setan dan menyembuhkan berbagai penyakit.
2 Gubhaatumilenje bhajendangananje kulunguya Upalume gwa a Nnungu na kulamya bhalwelenji.
Kemudian Dia mengutus mereka pergi untuk memberitakan kabar tentang kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang sakit dengan kuasa TUHAN.
3 Gubhaalugulilenje, “Mmwanja gwenunji nnajamulanje shindu shoshowe, wala imbo, wala nkobha, wala shalya, wala mmbiya, wala likoti lya tindiganya.
Dia juga berpesan kepada mereka, “Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, termasuk tongkat, tas, roti, uang, maupun pakaian ganti.
4 Na nyumba jojowe jishimposhelwanje, ntamangane penepo mpaka lyubha lishinjabhulangane.
Jika ada satu keluarga yang bersedia menerima kamu untuk menginap di rumah mereka, tinggallah di situ sampai kamu melanjutkan perjalanan lagi.
5 Bhandu bhakamposhelanje, nshokangane shene shilambosho na punkujabhulanga mwikung'undanje litutuli lya mmakongono genunji, ibhe shilangulo kuti, bhashikananga ashaayene ntenga gwa Upalume gwa a Nnungu.”
Tetapi kalau tidak ada seorang pun di kota itu yang mau menerima kamu, tinggalkanlah tempat itu dan kibaskanlah kotoran dari kaki dan sandalmu sebagai tanda peringatan bagi mereka.”
6 Bhai gubhajabhulengenenje pitalunguya Ngani ja Mmbone, shijiji na shijiji na lamya bhalwelenji kila mmbali.
Lalu murid-murid Yesus berangkat dan pergi berkeliling ke desa-desa. Di setiap tempat yang mereka kunjungi, mereka memberitakan Kabar Baik dari Allah dan menyembuhkan orang-orang sakit dengan kuasa TUHAN.
7 Numbe bhakulungwa a Elode bhakapilikaneje gowe gatendeshe, gubhatengwishe, pabha bhandu bhananji bhatendaga bheleketanga kuti, “A Yowana bhashiyuka.”
Ketika Raja Herodes mendengar kabar tentang semua keajaiban yang dilakukan Yesus, dia menjadi bingung dan gelisah, karena beberapa orang berkata, “Yohanes Pembaptis sudah hidup kembali dari kematian, tetapi sekarang dia menyebut dirinya Yesus.”
8 Bhana kuti a Eliya bhashikoposhela, bhana kuti ankulondola bha bhukala bhashiyuka.
Namun ada juga yang mengatakan, “Dia adalah Nabi Elia yang dulu terangkat ke surga dalam keadaan hidup. Sekarang dia kembali dan menyebut dirinya Yesus.” Orang lain lagi berpendapat bahwa Yesus adalah salah satu dari nabi-nabi zaman dahulu yang hidup kembali dari kematian.
9 Ikabheje a Elode gubhashite, “Monaga a Yowana bho naainjile, lelo jwene jungupilikana ngani jakwejo gani?” Gubhakwete lilaka lya kummona.
Tetapi Herodes berkata, “Yohanes sudah dipenggal atas perintah saya sendiri. Jadi siapa sebenarnya orang itu?— yang saya dengar sering melakukan hal-hal luar biasa!” Oleh sebab itu Herodes terus berusaha untuk dapat menemui Yesus.
10 Mitume bhala bhakabhujanganeje, gubhaatalashiyenje Yeshu yowe ibhatendilenje. A Yeshu gubhaatolilelenje, nigubhapitenabhonji kujika mpaka shilambo sha ku Bhetishaida.
Setelah murid-murid itu kembali, mereka menceritakan kepada Yesus semua yang sudah mereka lakukan. Kemudian Yesus mengajak mereka pergi untuk menyendiri ke suatu tempat sepi di pinggiran kota Betsaida.
11 Ikabheje bhandunjibhala bhakamumanyanjeje kubhapite, gubhaakagulenje. A Yeshu gubhaaposhelenje, gubhajigenye ga ngani ja Upalume gwa a Nnungu, na kwaalamyanga bhandu bhapingangaga kulamywa.
Tetapi orang banyak mengetahui hal itu, lalu mereka mengikuti Dia. Yesus pun menyambut mereka, mengajar mereka tentang kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang yang sakit.
12 Lyubha lilititimila, likumi limo na bhabhili bhala gubhapite kwaalugulilanga, “Mwaalajilanje bhandunji bhajendangane mwilambo na mmigunda ja tome, bhakaloleyanje shalya na mwagona, pabha putuli pano pakonde.”
Ketika hari sudah sore, kedua belas murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata, “Guru, suruhlah orang banyak ini pergi ke desa-desa dan rumah-rumah penduduk di sekitar sini, supaya mereka mendapat makanan dan tempat menginap, karena di sini tempat yang terpencil.”
13 Ikabheje a Yeshu gubhaabhalanjilenje, “Mmanganya mwaapanganje shalya.” Gubhajangulenje, “Twangali shalya, ikabhe mikate nng'ano na yamaki ibhilipe. Igala tukaume shalya sha bhandu bhowebha!”
Tetapi Yesus berkata, “Kalian saja yang memberi mereka makan.” Murid-murid itu menjawab, “Aduh, mana mungkin?! Kami cuma punya lima roti dan dua ikan. Mungkinkah kami pergi dulu membeli makanan?!”
14 Pabha pepala, pubhalinginji bhanabhalume kuishila elupu nng'ano. Bhai, a Yeshu gubhaabhalanjilenje bhaajiganywa bhabho, “Mwaatamikanje makundi ga bhandu makumi nng'ano nng'ano.”
(Ada sekitar lima ribu laki-laki di sana.) Lalu kata Yesus, “Suruhlah mereka duduk berkelompok. Setiap kelompok kira-kira lima puluh orang.”
15 Bhaajiganywa gwaatendilenje malinga shibhabhalanjilwenje, gubhaatamikenje bhowe.
Murid-murid pun melakukan sesuai yang diperintahkan-Nya, lalu semua orang duduk.
16 Kungai a Yeshu gubhatolile mikate nng'ano na yamaki ibhili ila, gwaalolile kunani kunnungu, gubhatendile eja kwa a Nnungu ga mikate na yamaki ila, gubhagebhenye na gubhaapelenje bhaajiganywa bhabho bhaapanganje bhandunji.
Yesus mengambil lima roti dan dua ikan itu, memandang ke langit, dan mengucap syukur kepada Allah atas makanan itu. Kemudian Dia menyobek-nyobek roti dan menyuwir-nyuwir ikan itu, lalu terus memberikannya kepada murid-murid-Nya, sementara mereka membagi-bagikannya kepada orang banyak.
17 Gubhalilenje bhandu bhowe, mpaka kujukuta, gubhalokotenyenje ipande ya malepei, nigumbaya ikapu likumi limo na ibhili.
Semua orang makan sampai kenyang. Sesudah itu para murid mengumpulkan roti dan ikan yang berlebih, ternyata ada dua belas keranjang.
18 Lyubha limo a Yeshu bhatendaga juga Nnungu jikape, bhaajiganywa bhabho bhalinginji tome popo. Bhai a Yeshu gubhaabhushiyenje, “Igala bhandunji bhakutinji nne gani?”
Suatu hari, ketika Yesus sedang berdoa sendirian dan para murid-Nya juga ada di sekitar situ, Dia bertanya kepada mereka, “Menurut orang banyak, sebagai siapakah Aku diutus?”
19 Nigubhaajangwilenje, “Bhananji bhakutinji, mmwe a Yowana Bhabhatisha, na bhananji, bhakutinji mmwe a Eliya, na bhananji bhakutinji, mmwe ankulondola bha bhukala bhashiyuka.”
Jawab mereka, “Ada yang mengatakan bahwa Engkau pengganti Yohanes Pembaptis. Ada juga yang mengatakan bahwa Engkau Nabi Elia. Dan yang lainnya lagi mengatakan bahwa Engkau adalah salah satu nabi zaman dulu yang sekarang hidup kembali.”
20 Penepo a Yeshu gubhaabhushiyenje, “Na mmanganya nkutinji bhuli, nne gani?” A Petili gubhajangwile, “Mwe a Kilishitu bha a Nnungu.”
Lalu Dia bertanya lagi, “Tetapi bagaimana pendapat kalian tentang Aku?” Jawab Petrus, “Engkau adalah Kristus yang diutus Allah.”
21 Penepo a Yeshu gubhaalimbiyenje na kwaalajiyanga bhanammalanjilanje mundu jojowe jene nganijo.
Lalu Yesus dengan tegas melarang mereka memberitahukan hal itu kepada siapa pun.
22 A Yeshu gubhashite. “Mwana juka Mundu shapate mboteko yaigwinji, na shakanwe na bhanangulungwa na bhakulungwanji bhaabhishila na bhaajiganya bha shalia, na bhulagwa, ikabheje lyubha lya tatu shayushe.”
Selanjutnya kata Yesus, “Aku, Sang Anak Adam, sudah ditentukan Allah untuk banyak menderita dan ditolak oleh para pemimpin Yahudi, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat. Kemudian Aku akan mati dibunuh, tetapi pada hari ketiga Aku akan dihidupkan kembali oleh Allah.”
23 Kungai gubhaabhalanjilenje bhandu bhowe, “Mundu jojowe apinga ngagula nne, anapinjikwa aikane nnyene, ajigale nshalabha gwakwe, angagule.
Yesus berkata lagi kepada semua murid-Nya, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, dia harus melupakan kepentingannya sendiri dan terus mengikut Aku dengan bertekad, ‘Sekalipun harus mati, bahkan mati disalibkan, aku tidak akan mundur!’
24 Pabha mundu apinga kuutapula nnyene gumi gwakwe, shaaguobhye, ikabheje apinga kuguobhya gumi gwakwe kwa ligongo lya ngu nne, shaagutapule.
Karena setiap orang yang ingin menyelamatkan nyawanya tetap akan mati. Tetapi siapa yang mati dibunuh karena mengikut Aku, dia akan memperoleh hidup kekal.
25 Bhuli shiimpwae nndi mundu, kupata indu yowe ya pa shilambolyo kwa obhya gumi gwakwe, eu kwiititimiya nnyene?
Pikirkanlah: Kalau akhirnya kamu mati dan tidak mendapatkan hidup kekal, apa gunanya kamu menjadi kaya sampai memiliki seluruh harta di dunia?
26 Pabha mundu jojowe amonela oni nne ga majiganyo gangu, Mwana juka Mundu shammonele oni jwenejo, lyubha lya shajiye muukonjelo gwakwe, na gwa Atati na shilangaya sha ukonjelo gwa ashimalaika bha kunnungu.
Jadi, janganlah kalian malu untuk mengaku, ‘Saya pengikut Yesus dan ajaran-Nya.’ Karena apabila kamu tidak mengakui Aku, Sang Anak Adam, maka Aku juga tidak akan mengakui kamu sebagai pengikut-Ku waktu Aku datang dalam kemuliaan-Ku dan kemuliaan Allah Bapa, diiringi semarak para malaikat.
27 Ngunakummalanjilanga kweli, pano pepano bhapalinji bhananji bhakawanganga mpaka bhaubhonanje Upalume gwa a Nnungu.”
Aku menegaskan kepadamu: Beberapa orang di antara kalian yang ada di sini tidak akan mati sebelum melihat bukti-bukti bahwa Allah mulai mendirikan kerajaan-Nya di dunia ini.”
28 Gakaishileje mobha nane, bhakabheleketeje genego a Yeshu gubhaatolilenje a Petili, a Yowana na a Yakobho, gubhalongenenabhonji kushitumbi kukwaajuga a Nnungu.
Kira-kira seminggu sesudah Yesus berbicara tentang hal-hal itu, Dia mengajak Petrus, Yohanes, dan Yakobus naik ke atas gunung untuk berdoa.
29 Pubhaaliji nkwaajuga a Nnungu, nigubhapindikwishe kumeyo, nngubho yabho niwejela akuno ilimelemeta kwa kaje.
Sewaktu Dia sedang berdoa, wajah-Nya berubah, dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar.
30 Shangupe bhandunji bhabhili a Musha na a Eliya gubhabhonekenje bhalikunguluka nabhonji.
Tiba-tiba tampaklah dua orang sedang bercakap-cakap dengan-Nya, yaitu Musa dan Elia.
31 Bhashinkubhonekanga bhalinginji na Ukonjelo, gubhakungulukenje ga nnganya ja bhulagwa kwabho shijipinga malila ku Yelushalemu.
Mereka bersinar dengan kemuliaan surgawi dan berbicara dengan Yesus tentang bagaimana Dia akan menggenapi rencana Allah dengan kematian-Nya di Yerusalem.
32 A Petili na ashaajabhonji bhashinkugonanga lugono lwa tapatapa, ikabheje bhakajumukanjeje, gubhashibhweninji shilangaya sha Ukonjelo Gwapuya gwa a Yeshu na bhandunji bhabhili bhali bhajimi nabhonji.
Pada waktu itu Petrus dan kedua murid yang lain sedang tidur nyenyak. Ketika mereka terbangun, mereka melihat Yesus bersinar dengan kemuliaan surgawi bersama kedua orang yang berdiri di dekat-Nya.
33 Bhai a Musha na a Eliya bhalijabhulangana kwaaleka a Yeshu, a Petili gubhaalugulile a Yeshu, “Mmakulungwa, shiipwae uwe tubhe apano! Bhai tushenje mishati jitatu, gumo gwenu, gumo gwa a Musha na gumo gwa a Eliya.” Ikabheje a Petili bhakaimanyaga ibhabheleketaga.
Saat Musa dan Elia hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya, “Wah Guru, indah sekali kita berada di sini! Kami akan membuat tiga pondok, satu untuk Engkau, satu untuk Musa, dan satu lagi untuk Elia.” (Sebenarnya Petrus asal bicara saja.)
34 A Petili bhali nkubheleketa genego, gulikoposhele liunde nikwaunishilanga, lyene liundelyo pulyaunishilangaga nigubhajogopenje kaje.
Sewaktu dia mengucapkan itu, turunlah awan ke atas mereka. Ketiga murid itu pun ketakutan karena awan itu mengelilingi mereka.
35 Lilobhe likupilikanikaga kukoposhela nniunde mula. “Jweneju ni Mwanangu juninng'agwile, mumpilikanishiyanje.”
Kemudian dari awan itu terdengarlah suara yang berkata, “Inilah Anak-Ku yang sangat Aku kasihi. Taatilah Dia.”
36 Likapilikanisheje lyene lilobhelyo, a Yeshu gubhabhoneshe bhali jikape. Bhaajiganywa gwaatemingene ilili. Na gene mobha gala bhangannugulilanga mundu indu yoyowe ibhaibhwenenje ila.
Sesudah suara itu menghilang, mereka hanya melihat Yesus sendirian di situ. Setelah kejadian tersebut, cukup lama ketiga murid itu tidak menceritakan kepada siapa pun tentang apa yang sudah mereka saksikan.
37 Pamalabhi gakwe, bhalielelanga kukopoka kushitumbi na bhaajiganywa bhabho bhatatu bhala, gubhaimikene na likundi likulungwa lya bhandu.
Besoknya, ketika Yesus dan ketiga murid-Nya baru turun dari gunung, orang banyak datang berbondong-bondong menemui Yesus.
38 Penepo mundu jumo nnikundi mula, gwakweshiye lilobhe alinkuti, “Mmaajiganya, shonde munjangutile mwanangu jwa jikaju!
Tiba-tiba seorang laki-laki dari antara kerumunan itu berteriak, “Guru, tolonglah anak saya! Dia anak saya satu-satunya.
39 Anashikilwa lioka, nikuntenda ajobhele na kunngwiya shialala, akuno shiulo shilikunkopoka nkang'wa. Alipunda kumpoteka kwa kaje na wala akakunneka shangu.
Dia sering diserang roh jahat sehingga berteriak-teriak, badannya kejang-kejang, dan mulutnya berbusa. Roh jahat itu jarang sekali meninggalkannya dan terus saja menyiksa dia.
40 Naajujilenje bhaajiganywa bhenu bhanshoyanje, ikabheje bhangakombolanga.”
Saya sudah meminta murid-murid-Mu untuk mengusir roh itu, tetapi mereka tidak bisa.”
41 A Yeshu gubhashite, “Mmanganya lubheleko lwangali ngulupai na lwa puganika! Shiniipililile kutama na mmanganya mpaka shakani?” Kungai gubhaabhalanjile bhandu bhala, “Munnjienajo mwana jwenujo apano.”
Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Bukan main! Kalian ini sesat dan tidak percaya kepada Allah! Sampai kapan Aku harus bersabar terhadap kalian! Bukankah sudah cukup lama Aku tinggal bersama kalian! Bawalah anakmu kemari.”
42 Mwana jula alikwiya kwa a Yeshu, lioka akunngwiyaga shialala. Ikabheje a Yeshu gubhankalipile lioka jula anshoshe, mwana jula gwalamiywe, gubhankamwiye kwa ainagwe.
Pada waktu anak itu sedang mendekati Yesus, setan yang ada padanya membanting dia ke tanah dan membuatnya kejang-kejang. Tetapi Yesus memerintahkan roh jahat itu keluar dan Dia menyembuhkan anak itu, lalu menyerahkannya kembali kepada ayahnya.
43 Bhandu bhowe gubhakanganigwenje, kwa ukulungwa gwa mashili ga a Nnungu. Bhandunji bhala bhalinginji nkukanganigwa kwa yowe ibhaaitendile a ila, a Yeshu gubhaalugulilenje bhaajiganywa bhabho,
Semua orang sangat terheran-heran, karena mereka menyadari bahwa mereka sudah melihat kuasa Allah yang luar biasa. Sementara orang-orang masih takjub atas semua yang Yesus lakukan, berbicaralah Dia kepada murid-murid-Nya,
44 “Mpilikanishiyanje gegano. Mwana juka Mundu apinga kamuywa mmakono ga bhandu.”
“Pasanglah telingamu baik-baik: Aku, Sang Anak Adam, akan segera diserahkan kepada para penguasa dunia.”
45 Ikabheje bhalabhonji bhangagamanyanga malombolelo ga shene shibheleketosho. Pabha shashinkuiywa kupinga bhanashimanyanje, na bhalabhonji gubhajogopenje kwaabhuya malombolelo ga shene shibheleketosho.
Tetapi murid-murid-Nya tidak mengerti maksud perkataan itu. Memang Allah merahasiakannya dari mereka sehingga mereka tidak dapat mengerti. Tetapi mereka juga takut menanyakan kepada Yesus apa arti perkataan-Nya itu.
46 Gujikoposhele mitau munkumbi gwa bhaajiganywa, kuti gani jwankulungwa kupunda bhowe.
Suatu hari terjadilah perselisihan di antara murid-murid Yesus tentang siapa yang nomor satu di antara mereka.
47 A Yeshu bhashinkwiimanya ng'aniyo yaliji mmitima jabhonji, bhai gubhantolile mwana jwanshoko, gubhannjimishe tome na bhayene,
Tetapi Yesus mengetahui isi hati mereka. Maka Dia mengajak seorang anak berdiri di samping-Nya,
48 gubhaalugulilenje, “Mundu jojowe akumposhela jwene mwana jwa nshokoju kwa lina lyangu, anamboshela nne na jojowe amboshela nne anakwaposhela bhandumile bhala. Pabha ali jwanshoko munkumbi gwenunji, jwenejo jwankulungwa.”
lalu berkata kepada mereka, “Kalau kamu menerima dan melayani anak kecil seperti ini dengan alasan untuk memuliakan Aku, berarti kamu sudah menerima dan melayani Aku. Dan kalau kamu sudah melayani Aku, berarti kamu juga sudah melayani Allah yang mengutus Aku ke dunia ini. Karena siapa yang paling melayani dan merendahkan diri di antara kalian, dialah yang akan menjadi nomor satu.”
49 A Yowana gubhabhelekete, “Mmakulungwa, tushikwaabhona bhandu bhamo bhalishoya maoka kwa lina lyenu, gutulinjile kwaibhilila, pabha nngabha alongani ajetu.”
Yohanes berkata, “Guru, kami melihat seseorang mengusir setan-setan dengan memakai nama-Mu. Lalu kami melarang dia, karena dia bukan termasuk kelompok kita.”
50 Ikabheje a Yeshu gubhaabhalanjilenje, “Nnang'ibhililanje pabha akakuntaukangajo nnjenunji.”
Tetapi jawab Yesus kepadanya, “Jangan larang dia. Karena siapa yang tidak melawan kita, berarti dia ada di pihak kita.”
51 Mobha ga tolwa a Yeshu kwenda kunani kunnungu gakabhandishileje, gubhatumbilile kwenda ku Yelushalemu.
Ketika hampir tiba waktunya Yesus terangkat ke surga, Dia bertekad pergi ke Yerusalem.
52 Bhai gubhaatumilenje mitume bhalongolelanje, na bhalabhonji gwaapitengene kushilambo shimo sha Bhashamalia nkupinga bhakaalashiyanje paishila.
Yesus pun mengutus beberapa orang mendahului-Nya untuk mempersiapkan beberapa hal bagi Dia. Lalu pergilah mereka. Tetapi ketika mereka masuk ke sebuah desa di daerah Samaria,
53 Ikabheje bhashilambo bha pepala gubhakanilenje kwaaposhela, pabha a Yeshu bhaliji mmwanja kwenda ku Yelushalemu.
orang-orang di desa itu tidak mau menerima Yesus karena Dia dalam perjalanan menuju Yerusalem.
54 Bhai, bhaajiganywa bhabho, a Yowana na a Yakobho, bhakabhonanjeje nneila, nigubhashitenje, “Mmakulungwa, nnipinga tusheme moto kunnungu kugwatiniyanje?”
Melihat penolakan itu, Yakobus dan Yohanes berkata, “Tuhan, maukah Engkau supaya kami menyuruh api turun dari langit membinasakan mereka, seperti yang pernah dilakukan Elia?”
55 Ikabheje a Yeshu gubhaatendeushilenje nikwaakalipilanga.
Lalu Yesus menoleh dan menegur mereka, “Sikap macam apa yang ada di hatimu itu?!
56 A Yeshu na bhaajiganywa bhabho gubhapitengenenje shilambo shina.
Aku, Sang Anak Adam, datang bukan untuk membinasakan orang, tetapi untuk menyelamatkan mereka.” Kemudian Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan ke desa yang lain.
57 Bhalikwendangana mumpanda, mundu jumo gwabhabhalanjile a Yeshu, “Shininkagule kokowe kushinnjende.”
Dalam perjalanan itu, seseorang berkata kepada Yesus, “Pak, saya akan mengikut engkau ke mana saja engkau pergi.”
58 A Yeshu gubhashite, “Nansheto akwete lishembo, na ijuni ikwete maui, ikabheje Mwana juka Mundu jwangali nkali pa pumulila.”
Jawab Yesus kepadanya, “Anjing hutan mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Aku, Sang Anak Adam, tidak mempunyai tempat untuk beristirahat.”
59 Kungai gubhannugulile mundu juna, “Ngagula.” Ikabheje jwenejo gwashite, “Mmakulungwa, nneshe oti ngaashishe atati.”
Kepada orang lain Dia berkata, “Ikutlah Aku!” Tetapi jawab orang itu, “Tuan, izinkanlah saya pulang dulu. Setelah ayah saya meninggal dan dikuburkan, saya akan mengikut engkau.”
60 Ikabheje a Yeshu gubhammalanjile, “Gwalekanje bhawilenje bhashikane ashaayene, ugwe ujende ukalunguye Upalume gwa a Nnungu.”
Lalu Yesus berkata kepada orang itu, “Biarkanlah orang-orang yang mati secara rohani menunggu kematian sesama mereka! Tetapi kamu, pergilah dan teruslah beritakan tentang kerajaan Allah ke mana-mana.”
61 Na mundu juna gwabhabhalanjile, “Mmakulungwa shininkagule, ikabheje nneshe oti ngalajile kumui.”
Seseorang yang lain lagi berkata, “Tuan, saya mau mengikut engkau, tetapi izinkanlah saya pamit dulu kepada keluarga saya.”
62 A Yeshu gubhaalugulile, “Jojowe akamwile lijela nitandubha kulima, atendebhukaga kulola nnyuma, jwenejo akapwaa mu Upalume gwa a Nnungu.”
Jawab Yesus kepadanya, “Orang yang mau mengikut Aku tetapi tidak sungguh-sungguh memusatkan perhatiannya kepada-Ku tidak pantas menjadi utusan bagi kerajaan Allah.”