< Ayub 6 >
1 Lalu Ayub menjawab, "Andaikata duka nestapaku ditimbang beratnya,
respondens autem Iob dixit
utinam adpenderentur peccata mea quibus iram merui et calamitas quam patior in statera
3 pasti lebih berat daripada pasir samudra. Jadi, jangan heran jika kata-kataku kurang hati-hati serta terburu-buru.
quasi harena maris haec gravior appareret unde et verba mea dolore sunt plena
4 Panah dari Yang Mahakuasa menembus tubuhku; racunnya menyebar ke seluruh jiwa ragaku. Kedahsyatan Allah sangat mengerikan, dan menyerang aku bagai pasukan lawan.
quia sagittae Domini in me sunt quarum indignatio ebibit spiritum meum et terrores Domini militant contra me
5 Keledai akan puas jika diberi rumput muda, begitu pula lembu jika diberi makanannya.
numquid rugiet onager cum habuerit herbam aut mugiet bos cum ante praesepe plenum steterit
6 Tetapi makanan hambar, siapa suka? Mana boleh putih telur ada rasanya?
aut poterit comedi insulsum quod non est sale conditum aut potest aliquis gustare quod gustatum adfert mortem
7 Tidak sudi aku menyentuhnya; muak aku jika memakannya.
quae prius tangere nolebat anima mea nunc prae angustia cibi mei sunt
8 Mengapa Allah enggan mendengar doaku? Mengapa tak diperhatikan-Nya seruanku?
quis det ut veniat petitio mea et quod expecto tribuat mihi Deus
9 Kiranya Allah berkenan meremukkan aku! Kiranya Ia bertindak dan membunuh aku!
et qui coepit ipse me conterat solvat manum suam et succidat me
10 Bagiku hal itu akan merupakan hiburan; aku bakal menari di tengah penderitaan. Segala perintah Allah Yang Mahakudus, telah kutaati dan kuperhatikan terus.
et haec mihi sit consolatio ut adfligens me dolore non parcat nec contradicam sermonibus Sancti
11 Apa kekuatanku sehingga aku masih ada? Apa harapanku untuk ingin hidup lebih lama?
quae est enim fortitudo mea ut sustineam aut quis finis meus ut patienter agam
12 Sekuat batukah badanku ini? Dari tembagakah tubuhku ini?
nec fortitudo lapidum fortitudo mea nec caro mea aerea est
13 Habislah tenagaku mencari bantuan; bagiku tak ada lagi pertolongan.
ecce non est auxilium mihi in me et necessarii quoque mei recesserunt a me
14 Dalam derita seperti ini, kudambakan sahabat sejati. Entah aku masih tetap setia atau sudah melalaikan Yang Mahakuasa.
qui tollit ab amico suo misericordiam timorem Domini derelinquit
15 Tetapi kamu, hai kawan-kawan, tak dapat dipercaya dan diandalkan. Kamu seperti kali yang habis airnya, di kala hujan tak kunjung tiba.
fratres mei praeterierunt me sicut torrens qui raptim transit in convallibus
16 Kamu seperti sungai yang diam dan kaku, karena tertutup salju dan air beku.
qui timent pruinam inruet super eos nix
17 Segera bila tiba musim panas, salju dan es itu hilang tanpa bekas. Dasar sungai menjadi gersang, tidak berair dan kering kerontang.
tempore quo fuerint dissipati peribunt et ut incaluerit solventur de loco suo
18 Kafilah-kafilah sesat ketika mencari air; mereka mengembara dan mati di padang pasir.
involutae sunt semitae gressuum eorum ambulabunt in vacuum et peribunt
19 Kafilah dari Syeba dan dari Tema mencari air itu dan mengharapkannya.
considerate semitas Theman itinera Saba et expectate paulisper
20 Tetapi harapan mereka sia-sia di tepi kali yang tiada airnya.
confusi sunt quia speravi venerunt quoque usque ad me et pudore cooperti sunt
21 Seperti sungai itulah kamu, kawanku; kaumundur dan takut melihat deritaku.
nunc venistis et modo videntes plagam meam timetis
22 Kenapa? Apakah kuminta sesuatu darimu? Atau menyuruhmu menyogok orang untuk kepentinganku?
numquid dixi adferte mihi et de substantia vestra donate mihi
23 Apakah aku minta diselamatkan dan ditebus dari musuh yang tak berbelaskasihan?
vel liberate me de manu hostis et de manu robustorum eruite me
24 Nah, ajarilah aku, tunjukkanlah kesalahanku! Aku akan diam dan mendengarkan perkataanmu.
docete me et ego tacebo et si quid forte ignoravi instruite me
25 Kata-kata yang tulus menyejukkan hati, tetapi bicaramu kosong, tiada arti!
quare detraxistis sermonibus veritatis cum e vobis nullus sit qui possit arguere
26 Segala perkataanku kamu anggap angin saja; percuma kamu jawab aku yang sudah putus asa.
ad increpandum tantum eloquia concinnatis et in ventum verba profertis
27 Bahkan anak yatim piatu kamu undikan nasibnya, teman karibmu kamu curangi untuk menjadi kaya.
super pupillum inruitis et subvertere nitimini amicum vestrum
28 Coba, perhatikanlah aku; masakan aku ini berdusta kepadamu?
verumtamen quod coepistis explete praebete aurem et videte an mentiar
29 Jangan bertindak tak adil, sadarlah! Jangan mencela aku, aku sungguh tak salah.
respondete obsecro absque contentione et loquentes id quod iustum est iudicate
30 Apakah pada sangkamu aku berdusta, tak bisa membedakan yang baik dan yang tercela?
et non invenietis in lingua mea iniquitatem nec in faucibus meis stultitia personabit