< Ayub 15 >
1 Maka Elifas menjawab, "Omong kosong, Ayub, cakapmu sungguh tiada arti! Tak ada orang arif yang menjawab seperti kau ini, tak akan ia membela dirinya dengan kata-kata yang tak ada maknanya.
Respondens autem Eliphaz Themanites, dixit:
Numquid sapiens respondebit quasi in ventum loquens, et implebit ardore stomachum suum?
Arguis verbis eum qui non est æqualis tibi, et loqueris quod tibi non expedit.
4 Seandainya omonganmu itu dituruti, tak seorang pun takut atau berdoa kepada Allah lagi.
Quantum in te est, evacuasti timorem, et tulisti preces coram Deo.
5 Kata-katamu membuktikan bahwa engkau bersalah, tapi kejahatanmu kaututupi dengan bersilat lidah.
Docuit enim iniquitas tua os tuum, et imitaris linguam blasphemantium.
6 Tak perlu engkau kutuduh dan persalahkan, sebab oleh kata-katamu sendiri kau diadukan.
Condemnabit te os tuum, et non ego: et labia tua respondebunt tibi.
7 Kaukira engkau manusia pertama yang dilahirkan? Hadirkah engkau ketika gunung-gunung diciptakan?
Numquid primus homo tu natus es, et ante colles formatus?
8 Apakah kau mendengar Allah membuat rencana-Nya? Apakah hanya engkau yang mempunyai hikmat manusia?
numquid consilium Dei audisti, et inferior te erit ejus sapientia?
9 Segala yang kauketahui, kami pun ketahui; segala yang kaufahami, jelas pula bagi kami.
Quid nosti quod ignoremus? quid intelligis quod nesciamus?
10 Hikmat ini kami terima dari orang yang beruban; mereka sudah ada sebelum ayahmu dilahirkan!
Et senes et antiqui sunt in nobis, multo vetustiores quam patres tui.
11 Mengapa penghiburan Allah enggan kauterima? Kami bicara dengan sabar dan lembut atas nama-Nya.
Numquid grande est ut consoletur te Deus? sed verba tua prava hoc prohibent.
12 Tetapi kau naik pitam, matamu menyala-nyala;
Quid te elevat cor tuum, et quasi magna cogitans attonitos habes oculos?
13 kau marah kepada Allah dan membantah-Nya.
Quid tumet contra Deum spiritus tuus, ut proferas de ore tuo hujuscemodi sermones?
14 Mungkinkah manusia sama sekali tak salah? Dapatkah ia dibenarkan di hadapan Allah?
Quid est homo ut immaculatus sit, et ut justus appareat natus de muliere?
15 Bahkan kepada malaikat pun Allah tidak percaya; mereka tidak suci pada pemandangan-Nya.
Ecce inter sanctos ejus nemo immutabilis, et cæli non sunt mundi in conspectu ejus.
16 Apalagi manusia yang bejat dan ternoda, yang meneguk kejahatan seperti air saja.
Quanto magis abominabilis et inutilis homo, qui bibit quasi aquam iniquitatem?
17 Dengar Ayub, kau akan kuterangkan sesuatu,
Ostendam tibi: audi me: quod vidi, narrabo tibi.
18 yang diajarkan orang arif kepadaku. Ajaran itu diterimanya dari leluhurnya, dan diteruskan dengan lengkap kepada keturunannya.
Sapientes confitentur, et non abscondunt patres suos:
19 Waktu itu tak ada orang asing di negeri mereka; tak ada yang menyesatkan mereka dari Allah.
quibus solis data est terra, et non transivit alienus per eos.
20 Orang jahat yang menindas sesamanya, akan merasa cemas sepanjang hidupnya.
Cunctis diebus suis impius superbit, et numerus annorum incertus est tyrannidis ejus.
21 Bunyi-bunyi dahsyat memekakkan telinganya; di saat yang aman perampok datang menyerangnya.
Sonitus terroris semper in auribus illius: et cum pax sit, ille semper insidias suspicatur.
22 Tak ada harapan baginya mengelak kegelapan, sebab pedang pembunuh mengejarnya pada setiap kesempatan.
Non credit quod reverti possit de tenebris ad lucem, circumspectans undique gladium.
23 Burung-burung nasar menunggu saat kematiannya, mereka hendak melahap mayatnya. Maka sadarlah ia bahwa suramlah hari depannya.
Cum se moverit ad quærendum panem, novit quod paratus sit in manu ejus tenebrarum dies.
24 Bencana bagaikan raja perkasa, sudah siap hendak menyergapnya.
Terrebit eum tribulatio, et angustia vallabit eum, sicut regem qui præparatur ad prælium.
25 Begitulah nasib orang yang menantang Allah, dan berani melawan Yang Mahakuasa.
Tetendit enim adversus Deum manum suam, et contra Omnipotentem roboratus est.
26 Dengan sombong ia menyerbu dan melawan Allah; diangkatnya perisainya, ia pantang mengalah.
Cucurrit adversus eum erecto collo, et pingui cervice armatus est.
Operuit faciem ejus crassitudo, et de lateribus ejus arvina dependet.
28 Ia menetap di kota-kota yang porak-poranda, di rumah-rumah yang tak ada penghuninya. Kota-kota itu sudah ditentukan untuk tetap menjadi reruntuhan.
Habitavit in civitatibus desolatis, et in domibus desertis, quæ in tumulos sunt redactæ.
29 Kekayaan orang itu akan hilang tanpa bekas; harta bendanya akan habis tandas.
Non ditabitur, nec perseverabit substantia ejus, nec mittet in terra radicem suam.
30 Ia tak akan luput dari gelap gulita; api akan menghanguskan tunas-tunasnya. Ia akan musnah oleh hembusan mulut Allah.
Non recedet de tenebris: ramos ejus arefaciet flamma, et auferetur spiritu oris sui.
31 Jika ia percaya kepada yang tak berguna, akan tertipulah ia; dan imbalan yang akan diterimanya, tidak berguna juga.
Non credet, frustra errore deceptus, quod aliquo pretio redimendus sit.
32 Sebelum tiba masanya, ia akan mati, seperti dahan layu yang tak dapat hijau lagi.
Antequam dies ejus impleantur peribit, et manus ejus arescent.
33 Ia seperti pohon anggur yang gugur buahnya, seperti pohon zaitun yang rontok bunganya.
Lædetur quasi vinea in primo flore botrus ejus, et quasi oliva projiciens florem suum.
34 Orang yang jahat tak akan berketurunan; habis terbakarlah rumah yang dibangunnya dari hasil suapan.
Congregatio enim hypocritæ sterilis, et ignis devorabit tabernacula eorum qui munera libenter accipiunt.
35 Itulah mereka yang merancangkan kejahatan dan melaksanakannya; tipu muslihat selalu terkandung dalam hatinya."
Concepit dolorem, et peperit iniquitatem, et uterus ejus præparat dolos.