< Ecclesiastes 12 >
1 While you are still young, keep thinking about [God], who created you. Do that before [you are old] and you experience many troubles, during the years when you say “I no [longer] enjoy being alive.”
Ingatlah Penciptamu pada masa mudamu, sebelum kamu menjadi tua dan hidupmu susah hingga kamu berkata, “Aku tidak bisa lagi menikmati kesenangan hidup ini.”
2 [When you become old], the light from the sun and moon and stars will [seem] dim [to you], and [it will seem that the rain] clouds [always] return [quickly] after it rains.
Karena waktu kamu tua, sudah terlambat untuk melakukan kehendak Penciptamu. Pada waktu itu matamu begitu kabur sehingga tidak lagi bisa melihat bintang dan bulan. Dan siang tak lagi terlihat terang— tetapi seperti langit yang selalu tertutup awan gelap.
3 Then your [arms that you use to protect] [MET] your bodies will shake/tremble, and your [legs that support] [MET] your bodies will become weak. Many of your [teeth that you use to] grind/chew [your food] will fall out, and your [eyes that you use to] look out of windows will not see clearly.
Tangan dan kaki yang dulu kuat akan gemetar. Dulu kamu berdiri tegak, tetapi nanti tulang belakangmu akan menjadi bengkok. Gigimu dulu lengkap, tetapi nanti gigimu akan habis hingga kamu sulit makan. Waktu itu matamu masih melihat, tetapi seperti bayangan saja.
4 Your [ears] [MET] will not hear the noise in the streets, and you will not be able to hear clearly the sound of people grinding grain with millstones. You will be awakened in the morning by hearing the birds singing/chirping, [but] you will not be able to hear well the songs that (the birds/people) sing.
Waktu masih muda, kamu dapat membedakan bunyi-bunyian di luar pintu rumahmu, bunyi pembantu yang menggiling gandum, dan suara-suara burung. Tetapi sesudah tua, telingamu tidak bisa membedakan bunyi lagi, dan sebelum burung kecil mulai berkicau di waktu fajar, kamu sudah terbangun.
5 You will be afraid to be in high places and afraid of dangers on the roads that you walk on. [Your hair] will become [white like] [MET] the flowers of almond trees. [When you try to walk], you will drag yourself along like [MET] grasshoppers, and you will no longer desire [to have sex]. Then you will [die and] go to your eternal home, and people who will mourn for you will be in the streets.
Pada waktu kamu tua, kamu akan takut naik tangga ataupun berjalan di tempat yang rata. Rambutmu akan menjadi putih seperti salju. Seperti belalang tua yang tidak bisa melompat lagi, demikianlah kamu pada masa tuamu nanti. Pada waktu itu obat untuk membangkitkan hasrat berahi pun tidak ampuh lagi. Akhirnya kamu meninggal dan pergi ke tempatmu yang kekal, dan teman-teman di kotamu akan meratap.
6 [Think much about God now, because] soon our lives will end, [like] [MET] silver chains or golden bowls that break easily, or like pitchers/jugs that are broken at the water fountain, or like broken pulleys at a well.
Ingatlah pada Penciptamu sebelum hidupmu berakhir— bagaikan tali kalung perak halus yang patah, atau mangkuk emas yang diremukkan. Selesailah segala kegiatan hidupmu— bagaikan pompa air sumur yang rusak total. Tubuhmu hancur— seperti bejana tanah liat yang diremukkan.
7 Then our corpses will [decay and] become dirt again, and our spirits will return to God, the one who gave us our spirits.
Lalu tubuhmu yang berasal dari tanah akan kembali menjadi tanah seperti semula, dan nafas kehidupanmu akan kembali kepada Allah yang memberikannya kepadamu.
8 [So] I say [again] that it is difficult to understand why everything happens; everything is mysterious.
Jadi, sebagai penasihat yang menulis semua ini, aku berkata: Segala sesuatu dalam hidup ini sia-sia saja! Sangat sia-sia!
9 I was considered to be a very wise man, and I taught the people many things. I assembled/collected and wrote down many proverbs, and I carefully thought about and studied them.
Aku sebagai penasihat sudah berusaha menjadi guru yang bijak agar dapat mengajarkan pengetahuan kepada orang lain dengan cara yang jujur dan benar. Aku juga menyelidiki pepatah-pepatah yang sudah ada, membuat pepatahku sendiri, dan menyusunnya menjadi kumpulan pepatah yang indah didengar.
10 I searched for the right words, and what I have written is reliable and true.
11 The things that [I and other] wise people say [teach people what they should do]; they are like [SIM] (goads/sharp sticks that people use to strike animals to direct where they should go). They are like [SIM] nails that stick out of pieces of wood. They are given to us by [God, who is like] [MET] our shepherd.
Ajaran orang-orang bijak bagaikan tongkat seorang gembala yang dipakainya untuk membimbing dan mengarahkan domba-dombanya. Biarlah setiap pepatah yang aku berikan, sebagai penasihat dan gembala, tertanam dalam pikiran setiap pelajar dan mengarahkan mereka untuk hidup benar.
12 [So], my son, pay careful attention to what I have written, and choose carefully what you read that others have written, [because] writing proverbs/books is endless, and [trying to] study them all will cause you to become exhausted.
Hai anakku, pelajarilah kumpulan nasihat yang aku ajarkan ini, tetapi hati-hatilah terhadap buku nasihat dari penulis lain. Orang-orang akan terus menulis buku. Terlalu banyak belajar dari buku-buku hanya membuatmu kelelahan.
13 [Now] you have heard all [that I have told you], and here is the conclusion: Revere God, and obey his commandments, because those commandments summarize everything that people should do.
Sesudah mengetahui semua itu, inilah kesimpulannya: Takut dan hormatlah kepada Allah, dan taatilah segala perintah-Nya! Itulah kewajiban kita yang utama.
14 And do not forget that God will judge everything that we do, good things and bad things, [even] things that we do secretly.
Sebab Allah akan menghakimi segala perbuatan kita— yang baik maupun buruk, bahkan yang tersembunyi.