< Colossians 3 >
1 If, then, you were raised with the Christ, seek the things above, where the Christ is, seated on the right hand of God;
Seperti yang saya katakan sebelumnya, secara rohani kita sudah mati bersama Kristus dan dibangkitkan menjadi manusia baru waktu Dia hidup kembali dari kematian dan naik ke surga. Oleh karena itu, marilah kita berpikir, “Saya hanya merindukan surga, di mana Kristus Yesus duduk di sebelah kanan Allah!”
2 mind the things above, not the things on the earth,
Biarlah hati dan pikiran kita tertuju ke surga, jangan ke dunia ini.
3 for you died, and your life has been hid with the Christ in God;
Karena di dunia ini hidup kita tidak lagi sama seperti sebelum mengenal Yesus. Kita sudah mati terhadap cara hidup yang seperti itu. Dan walaupun kita tidak melihat-Nya, sumber hidup kita yang sejati berada di surga, sebab Yesus sebagai kepala kita berada di sana dan hidup bersatu dengan Allah.
4 when the Christ—our life—may have appeared, then we will also appear with Him in glory.
Jadi sewaktu Allah kelak memperlihatkan Kristus Penguasa hidup kita kepada semua orang dalam cahaya kemuliaan-Nya, kita juga akan ikut terlihat bersama-Nya.
5 Put to death, then, your members that [are] on the earth—whoredom, uncleanness, passion, evil desire, and the covetousness, which is idolatry—
Karena itu yakinkanlah dirimu masing-masing dengan kesadaran ini, “Setiap anggota tubuhku sudah mati terhadap bermacam-macam keinginan duniawi, seperti keinginan untuk berzina, segala macam dosa percabulan, hawa nafsu, keinginan untuk melakukan kejahatan, dan keserakahan.” Saudara-saudari, keserakahan sama seperti menyembah berhala, karena dengan serakah kamu sudah mendewakan uang.
6 because of which things comes the anger of God on the sons of the disobedience,
Hal-hal jahat itu membuat Allah murka sehingga Dia akan segera membinasakan semua orang di dunia ini yang tidak mau taat kepada-Nya.
7 in which you also—you once walked, when you lived in them;
Dan jangan lupa bahwa dulu kita pun hidup seperti itu!
8 but now put off, even you, the whole—anger, wrath, malice, slander, filthy talking—out of your mouth.
Tetapi sekarang, marilah kita masing-masing membuang semua sifat hidup lama yang ada dalam diri kita seperti marah, membenci dan menjelekkan orang lain, serta ucapan yang kotor.
9 Do not lie to one another, having put off the old man with his practices,
Sebagai saudara-saudari seiman, kita juga tidak boleh saling menipu. Karena kita sudah membuang sifat hidup lama itu seperti membuang pakaian rusak.
10 and having put on the new, which is renewed in regard to knowledge, after the image of Him who created him,
Sekarang kita sudah diberi pakaian yang baru, yaitu hidup baru yang semakin hari semakin sempurna dalam mencerminkan sifat-sifat Yesus sendiri. Allah Pencipta yang mengerjakan hal itu dalam diri kita, karena kita sudah mengenal Dia melalui Yesus.
11 where there is not Greek and Jew, circumcision and uncircumcision, foreigner, Scythian, servant, freeman, but Christ [is] all and in all.
Oleh sebab itu, tidak ada lagi perbedaan antara orang Yahudi yang bersunat dengan bangsa-bangsa lain yang tidak bersunat. Kita pun tidak lagi membeda-bedakan orang berdasarkan asal usul maupun kedudukannya— baik bangsa asing, bangsa yang jahat, majikan, ataupun budak. Yang terpenting bagi kita adalah bahwa kita semua sudah menjadi satu umat karena bersatu dengan Kristus!
12 Put on, therefore, as chosen ones of God, holy and beloved, yearnings of mercies, kindness, humble-mindedness, meekness, long-suffering,
Oleh karena itu Saudara-saudari, sebagai orang yang sudah dipilih, dikasihi, dan disucikan oleh Allah sebagai umat-Nya sendiri, biarlah sifat-sifat ini melekat pada dirimu seperti pakaian baru. Hendaklah kamu saling mengasihani dalam kesusahan, selalu murah hati, rendah hati, lemah lembut, dan sabar terhadap orang lain.
13 bearing with one another, and forgiving each other, if anyone may have a quarrel with anyone, as the Christ also forgave you—so also you;
Janganlah melihat kelemahan saudara-saudari kita seiman, tetapi hendaklah kamu saling memaafkan kalau ada yang melakukan kesalahan. Ingatlah bahwa Kristus sudah terlebih dahulu mengampuni dosa-dosa kita, maka demikianlah kita juga wajib saling memaafkan.
14 and above all these things, [have] love, which is a bond of the perfection,
Tetapi sifat yang paling penting di atas segalanya adalah saling mengasihi. Hendaklah kasih menjadi tali pengikat yang mempersatukan kita dengan sempurna.
15 and let the peace of God rule in your hearts, to which you were also called in one body, and become thankful.
Biarlah ketenangan dalam perlindungan Allah menguasai hati dan pikiranmu. Karena Allah sudah memanggil kita menjadi anggota dari satu tubuh, yaitu tubuh Kristus, supaya kita bersatu dan hidup dengan tenang. Dan marilah kita selalu bersyukur kepada-Nya.
16 Let the word of Christ dwell in you richly, in all wisdom, teaching and admonishing each other, in psalms, and hymns, and spiritual songs, in grace singing in your hearts to the LORD;
Biarlah ajaran Kristus terus memimpin kehidupanmu dan bertumbuh dengan subur dalam hatimu, supaya kalian saling mengajar dan menasihati dengan hikmat. Salah satu cara untuk melakukan hal itu adalah dengan menyanyikan lagu-lagu dari Kitab Mazmur maupun lagu rohani yang lain. Biarlah hatimu selalu penuh dengan rasa syukur kepada Tuhan Yesus.
17 and all, whatever you may do in word or in work, [do] all things in the Name of the Lord Jesus—giving thanks to the God and Father, through Him.
Hendaklah semua perkataan dan perbuatanmu mewakili Tuhan Yesus di dunia ini. Dan melalui Dia marilah kita terus bersyukur kepada Allah Bapa!
18 The wives: be subject to your own husbands, as is fit in the LORD;
Para istri, hendaklah kalian menaati suamimu masing-masing, karena itulah cara hidup yang sesuai bagi kita yang bersatu dengan Penguasa kita Yesus.
19 the husbands: love your wives, and do not be bitter with them;
Setiap suami wajib mengasihi istrinya dan tidak boleh menyakiti dia.
20 the children: obey the parents in all things, for this is well-pleasing to the LORD;
Anak-anak, taatilah orangtuamu dalam segala hal, karena itu sangat menyenangkan hati Tuhan.
21 the fathers: do not distress your children, lest they be discouraged;
Dan para ayah, janganlah membuat anak-anakmu sakit hati, sebab anak yang sakit hati tidak akan mau berusaha hidup dengan baik.
22 the servants: obey those who are masters in all things according to the flesh, not in eye-service as men-pleasers, but in simplicity of heart, fearing God;
Bagi kalian yang menjadi budak, taatilah majikanmu dalam segala hal. Jangan menaati dia di hadapannya saja, seperti orang-orang yang hanya mau menyenangkan manusia. Tetapi taatilah dia dengan sepenuh hati karena takut dan hormat kepada Allah.
23 and all, whatever you may do—out of soul work—as to the LORD, and not to men,
Apa saja yang kamu kerjakan untuk majikanmu, lakukanlah dengan sepenuh hati karena kamu sebenarnya sedang melayani Tuhan, bukan manusia!
24 having known that you will receive the repayment of the inheritance from the LORD—for you serve the LORD Christ;
Ingat bahwa Tuhanlah yang akan memberikan upah kepadamu, ketika Dia kelak memberikan berkat yang sudah Dia janjikan kepada kita yang diangkat sebagai anak-anak-Nya. Jangan lupa bahwa kamu sebenarnya bekerja bagi Kristus Yesus, Penguasa kita, sebagai hamba-hamba-Nya.
25 and he who is doing unrighteously will receive what he did unrighteously, and there is no favor by appearance.
Tetapi ingatlah juga bahwa Dia akan menghukum setiap orang yang berbuat tidak jujur, dan Penguasa kita tidak memandang muka.